Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kisaran. Dari puluhan organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Asahan, ada 7 OPD yang penyerapan belanja modalnya masih nol persen hingga 15 Mei 2018.
Namun untuk secara keseluruhn, realisasi penyerapan anggaran 2018 masih 19,55% atau Rp 312 miliar lebih dari target Rp 1,5 triliun lebih.
“Kita yakini kedepan anggaran akan terus diserap oleh sejumlah OPD,” kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Asset Kabupaten Asahan Ismet Kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (22/5/2018), di ruang kerjnya.
Ismet yang didampingi Sekretaris, Lussi, menjelasakan, penyerapan anggaran yang dilakukan oleh OPD ada yang mencapai 90% namun ada juga yang masih masih rendah, dikarenakan pekerjaan dalam proses tender. “Kita yakin kedepan OPD akn banyak menyerap anggaran,” sebut Ismet.
Dari gambaran penyerapan, untuk belanja tidak langsung terserap 23,28% atau sebesar Rp 249 miliar lebih dari anggaran Rp 1 triliun lebih. Sedangkan belanja langsung yang terdiri dari belanja pegawai sebesar 17,58% atau Rp 9,4 miliar lebih dari Rp 53 miliar lebih.
Sementara belanja barang dan jasa sebesar 17,66% atau Rp 49 miliar lebih dari Rp 279 miliar lebih. Untuk belanja modal hanya bisa terserap sebesar 1,9% atau Rp 3,6 miliar lebih dari anggaran Rp 190 miliar lebih
Adapun OPD yng msih nol persen belanj modalnya, yakni Dinas Pendidikan, Dins Kesehatan, RSUD AMS, Akademi Keperawatan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Sosial, dan Dinas Pengendalian penduduk, keluarga berencaana, pemberdayaan erempuan dan perlindungn anak.
“Bupati Asahan sudah mengingatkan kepada seluruh OPD untuk segera menyerap anggaran dengan cepat dan baik, agar perekonomian di Asahan bisa bergerak dan dapat dirasakan oleh masyarakat,” ucap Ismet.
Sementara itu, Direktur RSUD AMS Kisaran, Hari Sapna membenarkan bahwa belanja modalnya masih nol persen, dikarenakan anggaran tersebut merupakan anggaran dari dana alokasi khusus. “Mungkin bulan depan sudah bisa diserap,” kata Sapna.
Hal senda juga dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Asahan, Haris Yudhariyansyah bahwa belanja modal sekitar Rp 15 miliar lebih tersebut berasal dari dana aloksi khusus. “Kalau laporan hari ini kita telah serap anggaran tersebut. Dan kini penyerapan masih terus berlangsung,” kata Haris.