Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Nuansa islami pada pelaksanaan Ramadan Fair XV di Jalan Masjid Raya, Medan seakan mulai luntur. Bahkan, pelaksanaan Ramadan Fair yang dipusatkan persis di samping Taman Sri Deli itu tak ubahnya seperti pasar malam pada umumnya.
Sebab, banyak masyarakat, khususnya wanita yang datang ke lokasi Ramadan Fair dengan menggunakan pakaian ketat, seksi.Padahal, kegiatan Ramadan Fair sejatinya memiliki esensi memperkuat ukhuwah Islamiyah serta media promosi bagi para pelaku UMKM, baik kuliner maupun non kuliner.
Pantauan medanbisnisdaily.com Selasa (22/5/2018) malam, di lokasi Ramadan Fair banyak wanita yang berpakaian seksi. Pedagang asongan juga bebas berkeliaran keluar masuk. Anehnya, petugas Satpol PP yang berjaga di lokasi seakan tidak mau ambil pusing dengan kejadian tersebut.
Ramlan, salah satu pengunjung Ramadan Fair yang protes dengan kondisi tersebut. Namun, dia lebih tidak suka melihat wanita yang berpakaian seksi masuk ke lokasi Ramadan Fair.
"Di mana lagi nuansa religius tempat ini, padahal lokasinya bersebelahan dengan Masjid Raya yang kental nuansa religiusnya. Wanita yang masuk berpakaian bebas, mengumbar aurat, tidak etis, ini kan kegiatan keagamaan," tuturnya.
Tahun-tahun sebelumnya, kata dia, ada larangan dari panitia kepada wanita yang berpakaian kurang etis masuk ke lokasi Ramadan Fair.
"Tahun ini kok malah dibiarkan saja, bagaimana saya mau mengedukasi anak-anak ketika membawa mereka ketempat ini (Ramadan Fair). Sudah seperti pasar malam Ramadan Fair tahun ini," sesalnya.
Edi, pengunjung lainnya juga mengatakan hal senada. Menurutnya, panitia harus bertindak tegas dengan melarang wanita yang berpakaian non muslim masuk ke lokasi Ramadan Fair.
"Kalau mau nuansa religius tempat ini dijaga, harus seperti itu, kalau tidak, ya betul, bisa berubah jadi pasar malam tempat ini," terangnya.
Kepala Bagian Agama Setda Kota Medan, Adlan nampaknya tidak mau disalahkan atas kondisi Ramadan Fair yang dianggap lebih mirip dengan pasar malam. Menurutnya, pengunjung wanita yang datang ke lokasi Ramadan Fair harusnya menggunakan pakaian sopan. Sehingga, nuansa Islami kegiatan Ramadan Fair lebih terjaga.
Hanya saja, dia mengaku pihak atau instansi yang bisa melakukan pengawasan adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Harusnya petugas Satpol PP melarang kalau menemukan kondisi seperti itu," ujar Adlan saat dikonfirmasi.
Meski begitu, Adlan mengucapkan terimakasih atas informasi tersebut. Sebagai ketua panitia pelaksana, dia berjanji akan berkoordinasi dengan Kasatpol PP untuk lebih meningkatkan pengawasan.
Kepada seluruh pengunjung Ramadan Fair khususnya wanita, dia mengimbau agar tetap menjaga nuansa religi pada even tahunan milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan itu.
“Pengunjung wanita tidak diharuskan mengenakan busana Muslim, tetapi hendaknya mereka mengenakan pakaian yang sopan dan menutup aurat. Kita harus menghormati nilai religiusitas Ramadhan Fair dan menghormati kesucian bulan puasa. Jangan sesuka hati memakai baju yang tidak menutup aurat,” ucapnya.
"Pedagang asongan seharusnya juga tidak diperbolehkan masuk. Dua hal ini akan kita perbaiki kedepannya," ucapnya mengakhiri