Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia akan meninjau ulang dan kemungkinan mengakhiri kontrak pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 dengan sebuah perusahaan swasta Amerika Serikat.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mengumumkan hal tersebut hari ini, usai memimpin rapat kabinet pertamanya sejak dilantik menjadi PM Malaysia pada 10 Mei lalu.
MH370 yang mengangkut 239 orang, hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China pada 8 Maret 2014 lalu. Peristiwa tersebut telah menjadi salah satu misteri terbesar penerbangan di dunia.
Pemerintahan Malaysia sebelumnya di bawah pimpinan Najib Razak telah setuju pada Januari lalu untuk membayar perusahaan Ocean Infinity yang berbasis di Houston, AS hingga US$ 70 juta jika berhasil menemukan MH370 selama pencarian di bagian selatan Samudera Hindia, yang direncanakan berakhir pada Juni.
"Kami ingin mengetahui detail pencarian ini, perlunya ini, dan jika kami menemukan itu tidak perlu, kami tak akan memperbaruinya," ujar Mahathir seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (23/5).
"Kami sedang meninjau kontrak dan kami harus menghentikannya jika tidak berguna," imbuhnya.
Pengumuman ini disampaikan seiring langkah pemerintahan Mahathir untuk menghemat pengeluaran negara setelah diketahui bahwa jumlah utang negara mencapai 1 triliun Ringgit. Mahathir (92) secara mengejutkan berhasil mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang dipimpin oleh mantan PM Najib Razak, dalam pemilu pada 9 Mei lalu.(dtc)