Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta - Kementerian Perdagangan RI dan Pemerintah Pelestina sepakat melakukan kerja sama dagang bebas tarif dalam skema impor dan ekspor.
Sebagai tahap awal realisasinya, telah disepakati kurma dan minyak zaitun Palestina tidak dikenakan bea masuk alias bebas tarif saat masuk ke Indonesia. Selain akan mengizinkan dua jenis barang yang akan masuk ke dalam negeri, kedua belah pihak juga sudah sepakat untuk menambah list kebutuhan untuk saling mengirimkan barang kebutuhan.
Jadi apa untungnya jika RI - Palestina realisasikan Bebas Tarif?
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, mengatakan, dengan kerja sama ini maka barang RI yang masuk ke Palestina akan memiliki daya saing karena harganya yang lebih murah dibanding produk serupa dari negara lain yang masuk ke Palestina.
"Mereka membuka pasar Indonesia untuk masuk ke Palestina. Kita barter. Kita pertanyakan anda mau butuh apa kami siapkan. Kemudian ini daftar produk yang masuk ini sama-sama zero tarif maka nantinya masyarakat di Palelestina dapat biaya yang lebih murah karena nggak ada biaya masuk," kata dia di Gedung Kementerian Perdagangan, Rabu (23/5).
Selain masyarakat Palestina akan mendapatkan harga yang lebih murah, langkah ini juga menjadi salah satu langkah Indonesia untuk meningkatkan peran dalam mendukung perbaikan ekonomi di Palestina.
"Kita nggak peduli (berapapun sebanyak apapun yang masuk) kita nggak pakai hitungan kita buka market akses kita nggak hitung untung rugi, kalau sama Palestina," kata dia.
Sebagai informasi, Indonesia dan Palestina resmi menjalin kerja sama di bidang perdagangan. Hal ini ditandai dengan penandatangan nota kesepakatan di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) ke-11 di Buenos Aires, Argentina pada 12 Desember 2017. (dtf)