Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Lahan pertanian yang dikelola dengan baik, bersih dari gulma dan rumput penggangu, ternyata bisa menghambat serangan hama terhadap tanaman. Contohnya, di Dusun Paluh Baru, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumut, ada ladang jeruk manis paling bersih di tanah air.
Terbukti, pekarangan tanaman pohon jeruk usia 4 tahun, dan di bawah pohonnya tidak terdapat tumbuhan rumput dan gulma lainnya. Luas kebun hampir 1 hektar ditanami pohon jeruk manis dan mangga harum manis 300 pohon. Dua jenis tanaman buah itu terhindar dari serangan hama seperti lalat buah, ulat kupu-kupu maupun virus dan pungisida.
Kebun jeruk ini merupakan ladang jeruk terbersih dari ribuan hektar tanaman jeruk manis yang menyebar di Kabupaten Langkat, seperti di Kecamatan Besitang, Sei Lepan, Babalan, Gebang, Padang Tualang, Hinai, Secanggang dan Kecamatan lainnya, yang pernah ditelusuri medanbisnisdaily.com
Menurut pemiliknya, Wagimin alias Ok Ek, kebersihan lahan merupakan faktor utama perawatan tanaman untuk menghindari serangan hama tanaman.
"Jangan beri kesempatan tumbuh rerumputan, basmi dan bersihkan, dikoret, kemudian disapu bersih hingga di bawah batang dan rimbunan pohon jeruk. Rontokan daun kering di bawah pohonpun harus disapu. Karena, daun kering yang rontok di bawah jika basah kena hujan, ini bisa menjadikan tanah lembab kemudian tempat bersarangnya hama dan penyebab pungi/jamur berbahaya," kata Wagimin ketika ditemui Rabu (23/5/2018).
Dijelaskannya, jika tidak ada rumput, maka hama seperti ulat yang nantinya menjadi kupu-kupu maupun sejenisnya, serta belalang juga tidak mau bersarang, sehingga tidak perlu dilakukan penyemprotan dengan pestisida.
"Pohon jeruk yang saya rawat jarang disemprot, 4 bulan sekalipun belum tentu disemprot racun, jecuali disemprot jamu yang diramu sendiri untuk kebutuhan duan dan pertumbuhan jeruk". Tidak kita basmi pestisida dan pungisida, hasilnya terbukti terhindar dari hama pengganggu," jelasnya.
Rasa jeruknya manis dan telah teruji di antara jeruk lainnya. "Kalau tak manis, mana mungkin pedagang pengecer dengan becak terus-terusan membeli jeruk kita, seperti bang Limbong dari Securai," jelasnya lagi.
Ditemui terpisah, Limbong, pedagang pengecer jeruk keliling, mengakui, jeruk Paluh Baru memang jempolan.
"Saya sebelumnya membeli jeruk dari Pantai Buaya Besitang dan Paya Mala Sei Lepan untuk dijual ecer kililing kampung. Tetapi konsumen kadang tidak mau jadi pelanggan, karena, menurut mereka rasanya kurang puas. Sekarang sudah lebih dari 6 bulan, saya beli jeruk dari Paluh Cingam Dusun Paluh Baru, pelanggan saya bertambah. Pak Wagimin pun, pemilik ladang jeruk tidak saya kasi lagi menjual jeruknya ke pedagang lain. Setiap panen 2 hari sekali saya yang nampung, karena memang manis dan jempolan, sehingga saya pajak terus," ungkap Limbong.