Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Petrokimia Gresik menjamin ketersediaan pupuk subsidi di Sumatera Utara (Sumut) aman dan tersedia selama musim tanam periode April-September 2018.
Kasi Distrik Center (DC) Medan Petrokimia Gresik, Nanang Trasman Widodo, mengatakan, stok pupuk DC I Medan (Bhanda Ghara Reksa/BGR) dan DC II GCS (Gresik Cipta Sejahtera) per 24 Mei 2018, untuk pupuk ZA sebanyak 2.622,850 ton, SP-36 sebanyak 11.558,455 ton.Sedangkan untuk Phonska dan Petroganik masing-masing 25.319,736 ton dan 693,840 ton.
"Jumlah ini belum termasuk stok yang ada di 12 gudang Petrokimia lainnya yang ada di 12 kabupaten kota di Sumut," kata Nanang menjawab medanbisnisdaily.com, Kamis (24/5/2018), di Medan.
Nanang menyebutkan ke-12 gudang Petrokimia tersebut berada di Sibolga, Balige, Asahan, Simalungun, Dairi, Karo, Serdang Bedagai, Labuhanbatu, Padangsidimpuan, Padanglawas, Tapanuli Utara dan Nias.
Stok pupuk subsidi yang ada di gudang-gudang tersebut atau Lini 3 menurut Nanang, untuk pupuk ZA seluruhnya ada berkisar 2.139,30 ton, SP-36 berkisar 2.347,35 ton, Phonska sebanyak 399,30 ton dan Petroganik atau pupuk organik sebanyak 778,82 ton.
Dari gudang-gudang inilah kata dia, kemudian distribusikan ke kios-kios pupuk subsidi melalui distributor pupuk yang merupakan mitra kerja Petrokimia Gresik.
"Pendistribusian terus berjalan dari BGR maupun GCS ke gudang-gudang kita, sehingga kebutuhan pupuk petani benar-benar terpenuhi," jelasnya.
Dikatakannya, stok pupuk yang ada saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk subsidi petani hingga satu bulan ke depan atau hingga Juni 2018.
"Saat ini Kapal MU PHUONG DONG 05 sudah tiba di Belawan pada tanggal 19 Mei 2018 dengan membawa 22.000 ton pupuk subsidi SP-36. Rencana sandar tanggal 26 Mei 2018," jelas Nanang.
Begitu juga dengan rencana kedatangan kapal akhir Mei atau awal Juni mendatang dengan membawa pupuk ZA curah sebanyak 20.000 ton.
Kemudian, bulan Juni tepatnya minggu I dan II akan tiba kapal membawa pupuk Phonska sebanyak 27.500 ton. "Saat ini KM Berkah 99 sedang antri muat di Gresik," jelasnya.
Di bulan Juni juga antara minggu I dan II akan datang kapal membawa pupuk petroganik sebanyak 1.701 ton dari Gresik.
"Inilah kondisi pupuk subsidi di bawah tanggungjawab Petrokimia Gresik untuk wilayah Sumatera Utara. Kita berharap selama musim tanam berlangsung tidak ada masalah kekurangan ataupun kelangkaan pupuk di tingkat petani. Dan, kami terus memantau dan mendistribusikan pupuk hingga ke kios-kios pupuk subsidi," kata Nanang.
Sementara itu, pimpinan CV Bedagai Agro Sejati (BAS) Rismauli Nadeak, salah satu distributor pupuk subsidi untuk Kabupaten Sergai dan Batubara mengatakan, sejauh ini tidak ada masalah dalam pendistribusian pupuk bersubsidi baik urea maupun pupuk Petrokimia.
"Tidak ada kelangkaan maupun kekurangan pupuk bersubsidi saat ini. Dan, hal itu juga didukung dengan adanya pupuk non subsidi yang juga disalurkan para distributor ke kios-kios pupuk subsidi sesuai dengan arahan Pupuk Indonesia, seperti Phonska Plus," kata Risma.
Namun, khusus di Kecamatan Kotarih, Kabupaten Sergai, kata Risma, alokasi pupuk subsidi di daerah yang menjadi wilayah kerjanya, sudah habis.
"Alokasi pupuk subsidi yang diberikan ke Kotarih tahun 2018 lebih sedikit atau menurun dibanding alokasi tahun sebelumnya. Padahal kebutuhan pupuk berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) tidak ada perubahan. Jadi wajarlah kalau sekarang sudah habis atau kurang," kata Risma.
Begitupun, kata Risma, pihaknya sudah mengusulkan agar dilakukan realokasi ke Dinas Pertanian Sergai dan mudah-mudahan Juni mendatang realokasi dapat dilakukan.