Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Selama Ramadan 1439 H, penjualan pakkat bakar mengalami kenaikan. Bahkan, dibanding tahun 2017 lalu, keuntungan pedagang mencapai 11%. Pahit rasa pakkat menjadi untung manis buat pedagang.
Salahseorang penjual Pakkat di Kota Rantauprapat, Agus Harahap mengaku menikmati laba dari berjualan pakkat tersebut. Ditemui di lapak dagangannya di kawasan Jalan SM Raja, dia menuturkan, selama Bulan Ramadan omzet penjualan merangkak naik.
"Ya, perhari di bulan puasa penjualan sampai 8 ikat atau 800 batang," akunya, Kamis (24/5/2017)
Dia menjual pakkat bakar dengan banderol untuk per batang sebesar Rp2.000. Atau, Rp5.000 untuk tiga batang.
Tapi menurut dia, dibanding bulan Ramadan tahun 2016 lalu, penjualan Pakkat tahun 2018 mengalami penurunan signifikan. Sebab, tambahnya, Ramadan tahun 2016 lalu mereka perhari mampu menjual 10 ikat atau 1000 batang pakkat. "Ada penurunan 30 persen," katanya.
Pakkat mentah, mereka dapat dari pengumpul yang datang dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan. "Didatangkan dari Desa Sisumut, Labusel," ujarnya.
Selain pakkat, dia juga menjual makanan tradisional lain seperti anyang, lemang, ikan mas panggang, dan bumbu ayang, bumbu ikan bakar, dan bumbu pakkat.
Sementara itu, salah satu warga Rantauparapat, Budi Tanjung mengakui sering menghidangkan pakkat sebagai menu berbuka puasa. Rasanya yang sedikit pahit cocok menjadi lalapan dan menambah selera makan saat berbuka puasa.