Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily-Medan. Pasangan calon H Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS) dinilai memiliki nilai plus, yakni pengalaman yang bermanfaat dalam pemerintahan dan pembangunan. Di sela-sela umrah di Makkah, Minggu (27/5/2018), Wakil Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumatera Utara, H Lahmuddin Lubis, mengatakan, sebenarnya dua pasangan Cagub-cawagub Sumut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Namun menurutnya, ada kelebihan tersendiri bagi pasangan DJOSS, yakni aspek pengalaman, karena Djarot Saiful Hidayat sukses memimpin pemerintahan dan pembangunan di Kota Blitar dan DKI Jakarta.
Dengan pengalaman tersebut, Djarot Saiful Hidayat akan lebih mudah dalam menjalankan pemerintahan untuk membawa kembali Sumatera Utara sebagai provinsi yang diperhitungkan di tingkat nasional.
"Pengalaman itu bisa dibayar karena menjadi ilmu yang berharga" kata Lahmuddin. Kita meminta masyarakat Sumatera Utara untuk cerdas dan bijaksana dalam menggunakan hak pilih selama pemilihan gubernur," ujarnya.
Dalam setiap Pilkada, kata Lahmuddin, akan muncul suasana yang "panas", namun diyakini masyarakat Sumut sudah memiliki kedewasaan politik, apalagi sudah sering menghadapi pilkada. Dengan pengalaman menghadapi pilkada itu, diyakini semakin mendewasakan masyarakat.
Sebagai pemilih yang cerdas, masyarakat sebaiknya mempelajari visi, misi, dan program yang ditawarkan cagub-cawagub Sumut. Melalui visi, misi, dan program tersebut, masyarakat akan mengetahui kebijakan pembangunan yang akan dijalankan, termasuk pencapaian Sumut dalam lima tahun mendatang.
Lahmuddin menambahkan, sebagai organisasi LDII memiliki prinsip "netral aktif" dengan tidak berpihak, namun tetap menggunakan hak pilih sebagai bentuk partisipasi dalam demokrasi dan pembangunan.
Karena itu, LDII mendorong masyarakat untuk mempelajari visi, misi, dan program pasangan cagub-cawagub untuk menentukan pilihan dalam pemilihan gubernur Sumut.
Sebagai organisasi, LDII juga tidak mau terjebak dalam "haram mengharamkan" atau "kafir menghadirkan", namun selalu mengajak masyarakat untuk mampu menjadi pemilih yang cerdas. "Kami sangat menjaga itu supaya selalu terpelihara kerukunan" ujar Lahmuddin.