Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Bank Indonesia (BI) hari ini dijadwalkan menggelar konferensi pers hasil rapat dewan gubernur (RDG) bulanan tambahan. Bulan ini BI telah menggelar RDG rutin pada 16-17 Mei dan hasilnya mengumumkan kenaikan bunga 25 basis poin (bps) menjadi 4,5% pada 17 Mei lalu.
Tak seperti biasanya, baru 13 hari berselang setelah pengumuman kenaikan bunga. BI lagi-lagi menggelar RDG tambahan, ada apa?
Dalam konferensi pers pada Jumat (25/5) siang hari BI memang memberikan sinyal siap untuk menyesuaikan lagi bunga acuan dengan menggelar RDG tambahan. Malam harinya, jadwal RDG tambahan 30 Mei 2018 ini keluar di situs resmi bi.go.id. Kemudian pengumuman hasil RDG dijadwalkan pukul 11.00 WIB.
Pada konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Senin (28/5) Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan langkah rapat tambahan bertujuan untuk kebijakan jangka pendek.
"Dalam konteks ini memang dalam jangka pendek BI memprioritaskan kebijakan moneter untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Fokus kami jangka pendek kebijakan moneter stabilitas nilai tukar," kata Perry di Kementerian Keuangan.
Rapat dilakukan bank sentral untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, bukan karena perekonomian nasional sedang dalam kondisi darurat.
"Kami sudah jadwalkan RDG bulanan tambahan pada hari Rabu untuk merumuskan kebijakan ini. Ini bukan RDG emergency, ini RDG tambahan," tambah dia.
Alasan BI melakukan RDG bulanan tambahan karena untuk merespons cepat dinamika yang terjadi di luar negeri.
"Dinamika yang terjadi baik di luar negeri dan terjadi ekspektasi dalam negeri yang cenderung tidak rasional dan ekspektasi rupiah menjadi lebih besar, dan untuk preemptive terhadap decision meeting, itu alasan kita melakukan RDG bulanan tambahan, sekaligus langkah preemptive untuk FOMC tanggal 14 Juni yang akan datang," ungkap dia. (dtf)