Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kiev. Jurnalis pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin, Arkady Babchenko sudah menjadi target pembunuh bayaran sebelum aksi 'penembakan' oleh pihak Ukraina. Tak cuma Babchenko, pembunuh bayaran juga sudah mengantongi data pribadi keluarganya.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Keamanan Ukraina, Vasyl Hrytsak. Dilansir CNN, Kamis (31/5 ), Hrystak mengatakan pembunuh bayaran itu telah menerima deposit pembayaran sebesar $15.000 (sekitar Rp 208 juta).
Pembunuh bayaran itu merupakan suruhan Rusia dan warga negara Ukraina. Dia hanya diidentifikasi berinisial G.
"Dia mengusulkan kepada temannya, mantan anggota ATO di Ukraina Timur untuk mengeksekusi (Babchenko) sebesar $30.000, kontrak itu untuk membunuh seorang wartawan Rusia, Arkady Babchenko," kata Hrystak dalam konferensi pers.
Hrystak mengatakan, G juga menerima informasi rinci terkait pekerjaan jurnalistik yang dilakukan Babchenko. Termasuk informasi terkait istri, anak maupun paspor.
Sebelum eksekusi itu dilakukan, pihak Ukraina membuat 'setting' dengan menyebar kabar penembakan terhadap Babchenko. Dia disebut meninggal dunia di dalam ambulans setelah sang istri menemukannya berlumuran darah di rumah mereka yang ada di Kiev, Ukraina. Babchenko dinyatakan meninggal akibat luka-luka yang dideritanya.
Babchenko yang mantan tentara dalam perang Chechnya ini, dikenal sebagai salah satu jurnalis perang Rusia paling terkenal. Pada 27 Februari 2017, dia meninggalkan Rusia karena khawatir dengan keselamatannya usai mengkritik kebijakan pemerintah Rusia di Ukraina dan Suriah.(dtc)