Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bogor. Siang ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memberikan pembekalan bagi para Account Officer (AO) program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) di Universitas Pertanian Bogor (IPB).
Siang ini Rini tidak sendirian, dengan gayanya yang santai sambil lesehan dan berdiskusi menjawab pertanyaan para AO. Menteri BUMN hadir bersama Sekretaris Kementerian BUMN Imam A. Putro, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro, Staf Khusus V Parman Nataadmadja, Direktur Utama (Dirut) PT Permodalan Nasional Madani/PNM (Persero) Arief Mulyadi, Dirut PT PLN (Persero) Sofyan Basir, Dirut Bank BNI Achmad Baiquni.
Dirut Bank BRI Suprajarto, Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Dirut Bank BTN Maryono, Direktur Human Capital Management PT Telkom (Persero) Tbk Hardy Harman, Direktur SDM dan Umum PTPN III Seger Budiarjo, Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah serta Rektor IPB Arif Satria juga tampak hadir.
"Pekerjaan yang mereka lakukan merupakan sebuah darma bakti untuk membangun negeri. Untuk itu Kementerian BUMN terus mendorong para AO Mekaar yang berisikan generasi muda ini agar dapat terus meningkatkan kemampuan dan potensi diri dalam berkarir di BUMN," kata Rini dalam Kegiatan seminar bertema "AO Mekaar, Profesional Muda Bangkit dan Berdaya" yang digelar di Graha Widya Wisuda Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Minggu (3/6)
Acara ini dihadiri oleh 1000 AO Mekaar asal Karawang dan Bogor. Dalam kesempatan tersebut, para AO dibekali wawasan sekaligus motivasi agar tetap bersemangat dalam meningkatkan perekonomian keluarga prasejahtera.
Menurut Rini, program Mekaar merupakan bentuk nyata keberpihakan Pemerintah melalui BUMN dalam meningkatkan ekonomi masyarakat kecil. Program unggulan PT PNM ini juga bisa menjadi upaya efektif meningkatkan inklusi keuangan.
"Mekaar secara langsung memberi akses keuangan pada berbagai masyarakat termasuk kelompok para ibu yang berpotensi menjadi pendukung ekonomi keluarga," ujarnya.
Sebelumnya, pekan lalu Kementerian BUMN juga menggelar kegiatan serupa di Ciwidey, Bandung Barat. Di sana Menteri BUMN memberikan pembekalan, apresiasi serta berbagi cerita/keluh kesah 4000 AO Mekaar.
AO Mekaar yang mayoritas diisi para generasi muda berusia 18-25 tahun ini berperan sebagai lini terdepan dari program Mekaar dalam mencari nasabah dan membina nasabah yang merupakan perempuan prasejahtera Indonesia. Ruang lingkup pekerjaan AO meliputi sosialisasi, uji kelayanan nasabah, persiapan pembiayaan berupa pelatihan selama 5 hari kepada nasabah, pencairan pembiayaan, hingga menggelar pertemuan kelompok mingguan yang dilakukan sampai dengan pelunasan.
Tercatat, hingga April 2018 nasabah aktif Mekaar secara nasional telah melampaui angka 2,8 juta jiwa dengan lebih dari 22 ribu AO yang mendampingi. Khusus di Jawa Barat sendiri, sedikitnya terdapat 662 ribu perempuan pra-sejahtera yang sudah menjadi nasabah Mekaar. Hingga akhir 2018 ditargetkan jumlah nasabah Mekaar bisa mencapai 4 juta nasabah.
Total dana yang tersalurkan sudah mencapai Rp 6,76 triliun, dengan rata-rata pembiayaan yang diberikan sebesar Rp 2,1 juta per nasabah. Non Performance Loan (NPL) Mekaar berada di angka 0,25 persen, ini menunjukkan bahwa sistem pembinaan yang dilakukan kepada para nasabah telah berhasil menciptakan komitmen pengembalian pinjaman yang tinggi pada tiap nasabah. (dtf)