Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Terduga teroris inisial MNZ yang ditangkap di Kampus Universitas Riau (UNRI) memiliki keterkaitan dengan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD). MNZ juga mengaku pernah mendapat pesanan bom rakit dari pelaku penyerangan Mapolda Riau.
"MNZ alias Zam-Zam terkait secara jaringan dengan tersangka terorisme atas nama Pak Ngah. Kelompok teror JAD penyerang Polda Riau pada Rabu, 16 mei 2018 Jam 9.00 WIB," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (3/6/2018).
Kepada polisi, MNZ mengaku pernah dipesani bom oleh penyerang Mapolda Riau. Bom itu dipesan sebelum aksi penyerangan Mapolda Riau.
"Pak Ngah dan kelompoknya pernah memesan dibuatkan bom kepada yang bersangkutan," imbuh Setyo.
MNZ ditangkap pada Sabtu (2/6) di Kampus Universitas Riau (UNRI) oleh Tim Densus 88 dan Polda Riau. MNZ ditangkap bersama dua orang lainnya, yaitu RB alias D (34), dan OS alias K (32). Ketiganya merupakan alumni kampus UNRI.
MNZ sendiri ditetapkan sebagai tersangka, sementara dua lainnya masih berstatus saksi.
"Di TKP ada penangkapan 3 orang tersangka. Mohon maaf, jadi yang satu tersangka, dua orang sebenarnya masih saksi. Sampai sekarang statusnya masih saksi," tutur Setyo.
Jaringan JAD diketuai oleh terdakwa kasus bom Thamrin Aman Abdurrahman. Aman juga sekaligus merupakan ketua ISIS Indonesia. JAD dibentuk sebagai wadah untuk mendukung khilafah Islamiyah. dtc