Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta - DPR menjadi sasaran bom terduga teroris yang ditangkap di Universitas Riau (UNRI). Polisi akan memperketat pengamanan sejumlah objek vital, termasuk DPR.
"Artinya termasuk gedung DPR RI, objek vital lainnya kita perketat. Tapi tidak dalam nuansa ketakutan karena kami yakin ketika seluruh elemen masyarakat membantu polisi," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal di kantornya, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (4/6).
Ia mengatakan jumlah personel yang akan berjaga di objek vital akan ditingkatkan. Polisi juga akan mengintensifkan patroli.
"Ada penambahan jumlah (personel) di objek vital, ada beberapa peningkatan strategi khusus pengamanan yang tadinya patroli tiga kali kita lipat gandakan menjadi enam kali, terus berbagai objek vital kita dorong untuk menambah CCTV, dan juga satuan-satuan pengamanan Swakarsa," kata Iqbal.
Sebelumnya Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris, MNZ di Kampus UNRI. MNZ ditangkap bersama dua orang lainnya, yaitu RB alias D (34), dan OS alias K (32). Ketiganya merupakan alumni kampus UNRI.
MNZ sendiri ditetapkan sebagai tersangka, sementara dua lainnya masih berstatus saksi.
Terduga teroris tersebut menargetkan akan menyerang gedung DPR dan DPRD. Atas kejadian itu Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengecam keras rencana penyerangan tersebut.
"Setelah berbagai tindakan teror yang dilakukan para terduga teroris sebelumnya ditujukan ke kantor dan aparat kepolisian, kini ada dugaaan kuat para terduga teroris yang merupakan alumni UNRI ini akan melancarkan aksinya di Gedung DPRD dan DPR RI. Saya sangat mengecam rencana ini," kata Bamsoet kepada wartawan, Minggu (3/6).
Bamsoet meminta pengamanan di kawasan DPR diperketat. Dia berharap DPR menjadi wilayah yang aman bagi siapa saja.