Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Ponorogo - Kesal karena tabung gas elpiji 3 kg mengalami kelangkaan sejak awal Ramadan lalu, sejumlah warga di Ponorogo melakukan aksi unjuk rasa.
Aksi unjuk rasa dilakukan dengan menggelindingkan tabung-tabung elpiji 3 kg atau biasa disebut elpiji melon yang sudah kosong di Jalan Ir H Juanda. Mereka pun juga membawa berbagai poster bertuliskan tuntutan agar pasokan elpiji di Ponorogo kembali lancar, mulai dari 'Pak Jokowi Dimana LPG 3 kg', 'Usut Mafia Migas' dan 'LPG Ilang Koyo Setan'.
Salah satu warga yang ambil bagian dalam aksi ini, Irfan Nugroho (33) mengatakan kesulitan membeli gas elpiji sejak awal Ramadan. Bahkan dirinya rela mencari elpiji hingga 7 km jauhnya dari rumahnya.
"Rumah saya Siman, tapi saya dapat elpiji di Tambakbayan. Itu kan jauh dari rumah saya," tutur Irfan kepada detikcom, Senin (4/6/2018).
Tak hanya itu, selain langka, harga pertabung elpiji juga mencapai Rp 30 ribu. "Harganya mahal sekali, untuk kami ini terlalu mahal," tambahnya.
Sebagai seorang pedagang kaki lima, kondisi ini juga menyusahkannya. "Kalau beli tabung yang besar saya tidak sanggup, karena keuntungan dan harga elpiji 5,5 kg mahal. Bisa-bisa saya rugi," imbuhnya.
Harapan Irfan sederhana saja. Pasokan elpiji 3 kg di Ponorogo bisa dilancarkan kembali. "Kami ingin pasokan LPG segera lancar kembali dan harganya kembali normal Rp 16-17 ribu," pungkasnya. dtc