Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Amman - Perdana Menteri Yordania, Hani Mulki, mengundurkan diri setelah terjadi gelombang unjuk rasa memprotes langkah penghematan oleh pemerintah. Unjuk rasa digelar saat rakyat menderita akibat tingginya angka pengangguran dan kenaikan harga yang terus berulang.
Seperti dilansir AFP, Selasa (5/6), sebelum mengundurkan diri, Mulki dipanggil oleh Raja Yordania Abdullah II setelah ibu kota Amman dan sejumlah kota lainnya diguncang unjuk rasa yang diikuti ribuan orang. Para demonstran menuntut agar Mulki mundur dari jabatannya.
"Perdana Menteri Hani Mulki menyerahkan (surat) pengunduran dirinya kepada Raja pada sore ini (4/6) saat rapat di Istana Husseiniyeh dan Raja menerima pengunduran diri itu," sebut sumber pemerintahan Yordania kepada AFP.
Ditambahkan sumber itu, bahwa Raja Abdullah II telah meminta Menteri Pendidikan Omar al-Razzaz untuk menggantikan Mulki dan membentuk pemerintahan baru.
Yordania yang merupakan sekutu penting Amerika Serikat, terhindar dari unjuk rasa besar-besaran yang melanda negara-negara lain di kawasan Timur Tengah sejak Arab Spring pecah tahun 2011. Aksi protes sempat pecah di Yordania pada akhir tahun 2011 setelah pemerintah memotong subsidi bahan bakar.
Sebagai negara dengan sedikit sumber daya alam, Yordania mengalami beberapa kali kenaikan harga kebutuhan pokok dan biaya layanan dalam beberapa waktu terakhir.
Warga yang berunjuk rasa menuntut agar Mulki mengundurkan diri setelah pemerintah mengadopsi rancangan undang-undang (RUU) soal pajak pendapatan dan mengumumkan sejumlah kenaikan harga yang didasarkan pada rekomendasi Dana Moneter Internasional (IMF).
Aksi protes ini mendapat dukungan dari serikat perdagangan juga dari mayoritas anggota parlemen Yordania yang menentang aturan pajak baru. Pertemuan Mulki dengan Raja Abdullah terjadi setelah 5 ribu demonstran berkumpul di luar kantor Mulki di Amman, pada Senin (4/6) waktu setempat. Unjuk rasa semacam itu telah digelar selama lima hari berturut-turut.(dtc)