Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Harga asam gelugur untuk produksi asam kering potong terus terperosok selama setahun terakhir. Dari Rp 7.000/kg pada 2016 turun menjadi Rp 5.000-an di 2017, dan terus anjlok hingga ke harga Rp 3.000/kg, kini hanya dihargai Rp 1.200 - Rp.1.300/kg.
Kalangan pekebun yang mengembangkan tanaman asam gelugur pun tidak semangat melanjutkan usahanya. Bahkan, pembibitan asam yang dahulunya buming, kini lesu.
"Gak mau lagi orang membeli bibit asam gelugur, karena harga jual asam sekarang murah banget. Walau yang polybag dari tunas akar hanya Rp 10.000/per pohon, sulit menjualnya. Padahal dahulu dijual Rp 30.000/pohon cepat laku, apalagi bibit dari biji, Rp 5.000/pohon pun tak laku", kata Ahmaddin, penyedia bibit asam gelugur di Desa Air Hitam, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Rabu (6/6/2018).
Ditemui terpisah, kalangan pengracik asam potong di Dusun Simpang Balai Gajah, Desa Air Hitam, Gebang, Langkat, mereka mengakui, asam potong kering saat ini masih stop ekspor, sehingga harga asam gelugur murah.
"Belum ada permintaan dari negara pengimpor, seperti India masih stop membeli asam potong kering dari Indonesia. Saat ini, Bangladesh, bagian negara India juga sedang mengalami puncak buah asam gelugur, sehingga asam kita hanya memenuhi gudang dan pasar lokal," sebut Elyas, pengelola usaha industri asam potong di Desa Air Hitam.
Disebutkan mereka, tiga bulan lalu ada permintaan asam potong kering dari luar. Saat itu harga pembelian asam gelugur naik sebentar ke harga Rp 3.000/kg.
"Delapan tahun silam memang harga asam potong sebelum ekspor sangat mahal, Rp 60.000 - Rp 70.000/kg. Kala itu permintaan pasar ekspor cukup banyak, dan harga asam gelugur pun tinggi, yakni Rp 7.000/kg. Saat ini harga jual asam kering ke gudang penyimpanan hanya tinggal Rp 13.000 - Rp 14.000/kg," ungkap kalangan pengracik asam di Air Hitam.