Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyambut baik pertemuan
Presiden Joko Widodo dengan peserta Aksi Kamisan beberapa waktu lalu.
Taufan menyebut, pertemuan itu pertanda baik terhadap penyelesaian
kasus HAM berat di masa lalu.
"Kita tiba-tiba mendapat kabar positif dimana kelompok Kamisan yang
mewakili keluarga korban itu ditemui oleh Presiden. Itu kami melihat
sebagai suatu sinyal positif," ujar Taufan di kompleks parlemen,
Senayan, Jakarta, Rabu (6/6).
Dia berharap presiden segera menginstruksikan Jaksa Agung untuk
melakukan penyidikan terhadap kasus pelanggaran HAM. Taufan menyebut,
saat ini Komnas HAM sudah menyerahkan sembilan berkas kasus
pelanggaran HAM berat ke Jaksa Agung.
Di antaranya Peristiwa 1965, Peristiwa Talangsari 1989, dan Peristiwa
Semanggi I dan II.
"Kami sangat berharap Presiden memeberikan satu instruksi yang tegas
kepada Jaksa Agung untuk memulai penyidikan dengan membentuk tim
penyidik," kata Taufan.
"Ada sembilan berkas yang sudah diberikan kepada Jaksa Agung sejak
lama," jelas dia.
Aksi Kamisan atau aksi Payung Hitam Menolak Diam diadakan sejak Kamis,
18 Januari 2007, di depan Istana dan rutin digelar tiap pekan. Hingga
24 Mei 2018, aksi Kamisan sudah digelar 539 kali.
Massa Aksi Kamisan memiliki ciri khas berpakaian serbahitam dan
menggunakan payung hitam. Ini adalah kali pertama presiden bertemu
dengan massa aksi sejak 2007.
Presiden Joko Widodo menemui peserta Aksi Kamisan di Istana
Kepresidenan pada Kamis (31/5). Jokowi mengaku sebenarnya sudah lama
ingin bertemu dengan peserta aksi tersebut.
"Sudah lama ada keinginan untuk bertemu dengan Ibu Sumarsih dan
beberapa warga yang saban Kamis menggelar Aksi Kamisan di seberang
Istana, tapi baru pekan ini bisa terwujud," ungkap Jokowi lewat
Facebook resminya, Sabtu (2/6).(dtc)