Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar
Ngabalin angkat bicara mengenai koalisi keummatan yang diusulkan oleh
Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab. Ia menilai, penggunaan kata
'keummatan' dapat memecah belah Indonesia.
"Ini yang saya jelaskan gunakan pilihan kata yang kurang santun,
pilihan kata yang pecah belah rakyat, pecah belah umat. Itu nggak
benar, terlalu banyak jutaan rakyat Indonesia, umat Islam yang
jatuhkan pilihan memilih Jokowi," kata Ngabalin di Patra Jasa Office
Tower, Jl Jend Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (6/6).
Lebih lanjut ia pun mempertanyakan umat mana yang diwakili oleh
koalisi tersebut. Tak hanya itu, Ngabalin juga mengajak para lawan
politik Joko Widodo (Jokowi) untuk berpolitik secara santun dan
berakhlak mulia.
"Umat mana yang dimaksudnya? Mari berpolitik dengan santun, dengan
cara yang mengedepankan akhlaqul karimah," tuturnya.
Seperti diketahui, Rizieq menyarankan agar Gerindra-PKS-PAN-PBB
membetuk koalisi yang dinamakan koalisi keummatan. Keempat partai
tersebut pun telah menyambut baik arahan tersebut.(dtc)