Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Konstruksi ruas jalan tol Medan-Binjai di Seksi Marelan-Tanjung Mulia sepanjang 1,5 km, masih belum rampung hingga saat ini. Dipastikan seksi tol itu tidak bisa digunakan mendukung arus mudik tahun ini.
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan penyebab belum rampungnya pembangunan Seksi Marelan-Tanjung Mulia itu adalah karena masalah pembebasan lahan.
"Masalahnya sekarang di sini adalah bahwa yang memiliki tanah tidak menguasai tanahnya," kata Tengku Erry saat meninjau perkembangan terkini tol seksi Helvetia-Marelan di pintu tol Marelan, Rabu (6/6/2018).
Manager Proyek Tol Medan-Binjai Hestu Budi mengatakan terdapat 438 masyarakat yang menempati lahan di sepanjang 1,5 km seksi Marelan-Tanjung Gusta tersebut.
Status tanah adalah sertifikat hak milik yang dimiliki oleh 5 orang. Dari 438 bidang lahan yang ada, sebanyak 330 bidang belum bebas sejauh ini.
"Jadi persoalannya sekarang 70% masyarakat setuju sebenarnya lahan itu dilepas. Pemilik sertifikatnya 2 orang sudah oke, 30% yang 3 orang, 1 orang yang mengajukan gugatan, yang 1 orang masih kita negosiasikan," sebut Hestu Budi.
Namun permasalahannya si pemilik tanah itu hanya memiliki sertifikat atau tidak menguasai maupun mengelola lahan tersebut. "Akan tetapi selama ini dikuasai ratusan warga," kata Hestu Budi.
Sementara tiga ratusan warga yang menguasai lahan itu, mengklaim sudah lama tinggal di daerah tersebut. Bahkan sebagian sudah menempati lahan itu sejak tahun 1920-an.
Terkait persoalan lahan itu, kata Tengku Erry, pemerintah pusat dan daerah terus mendorong penuntasan lahan tersebut. "Penuntasan bidang lahan yang belum bebas kita terus kita genjot," kata gubernur.
Dia pun menghimbau agar masyarakat yang menguasai lahan tersebut mendukung terwujudnya pembangunan ruas tol yang menghubungkan Medan-Binjai-Tanjung Mulia menuju Belawan lewat ruas tol Belmera tersebut.
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyebutkan akan ada perundingan 52 bidang lahan pada Kamis (7/6/2018). "Insya Allah besok ada penyerahan 52 persil lahan, dan kita ikut mendorong tuntasnya lahan ini," kata Akhyar.
Karena kondisi tersebut, lanjut Hestu Budi lagi, pihaknya pun belum dapat menginformasikan kapan konstruksi Seksi Marelan-Tanjung Mulia itu rampung. Pihaknya bersama stakeholder lainnya fokus menggenjot tuntasnya pembebasan lahan tersebut.