Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rika Karina, gadis cantik 21 tahun yang dibunuh dengan sadis dan mayatnya ditemukan di dalam kardus yang diletakkan di atas sepedaamotor dekat Gereja HKBP Ampera, Jalan Karya Rakyat Gang Melati 1, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Rabu (6/6/2018) dinihari, ternyata punya pacar misterius. Misterius karena, meski disebut akan melamar Rika, namun keluarga tak pernah melihat pria muda yang dekat dengan gadis yang bekerja di Miilenium Plaza itu.
Penyelidikan polisi telah dilakukan terhadap orang-orang di sekitar gadis yang bekerja di toko kosmetik di Millenium Plaza, Jalan Kapten Muslim, Medan ini. Begitu pun belum ada titik terang.
Namun yang pasti, Rika dihabisi sepulang kerja. Toni alias Asen, pemilik toko tempat korban bekerja mengatakan, gerai mereka yang dikelola oleh Rika tutup seperti biasa sekira pukul 10 pada malam naas itu.
Rika juga diketahui belum sempat pulang ke tempat tinggalnya selama ini di Kompleks Malibu Indah, Polonia Medan, hingga kemudian mayatnya ditemukan di dalam kardus sekira pukul 2 dinihari.
"Terakhir kali saya masih kontak sekitar jam 7 malam, gak ada keluhan apa-apa, dia tanya soal harga," kata Asen, saat ditemui di rumah duka tempat jenazah Rika disemayamkan di Jalan Tangguk Bongkar IX, Tegal Sari Mandala II, Medan, Rabu (6/6/2018) malam.
Meski sebagai toke sekaligus saudara (Asen menikahi sepupu Rika), namun ia tidak mengetahui siapa teman dekat Rika. Atau sama siapa saja Rika bergaul selama ini.
Di temui di tempat yang sama, ibu Rika, Sarinah mengaku bahwa putrinya itu sempat mengutarakan padanya bahwa ada seorang pria yang menaruh hati pada gadisnya itu. Bahkan, sang pria yang tidak pernah dilihatnya itu disebut akan melamar Rika sehabis Lebaran.
"Waktu itu ditunjukkannya fotonya di Facebook, ini baik enggak ma? Tapi orangnya itu gak pernah saya lihat," kata perempuan 47 tahun itu.
Sarinah sudah cukup tabah dan mau berbagi cerita, setelah sempat menangis histeris hingga tak bisa berdiri menghadapi peristiwa ini. Tangisnya sempat pecah kembali ketika melihat foto cantik putrinya di Facebook saat diperlihatkan oleh kerabatnya.
Keluarga ragu kalau Rika tewas karena dirampok meski smartphone dan dompet Rika raib. Namun karena sebab apa, mereka tak tahu.
Firasat buruk sebelum peristiwa naas ini tidak diperoleh oleh Sarinah. Hanya saja, ayah almarhumah, Muhammad Suhali, pada hari naas itu merasa tak enak hati. "Perasaan gak enak memang semalam itu," kata pria 54 tahun itu.
Suhali juga tidak tahu bagaimana keseharian dan pergaulan Rika selama ini. Sebab, Rika selama ini tinggal di Malibu, sementara mereka di Tanjung Morawa. Saat ada libur, barulah Rika pulang ke rumahnya.
"Terakhir ketemu sekitar 2 bulan yang lewat. Saya antar dia dari rumah ke Amplas, terus dia naik angkot ke Millenium (Plaza)," sebutnya.
Ia tak habis pikir kenapa anak gadisnya dibunuh dengan sadis. Namun Suhali mengaku ia ikhlas. Ia dan istrinya Sarinah kini hanya berharap polisi menangkap sang pelaku. "Biarlah dia (pelaku) menerima karmanya," kata Suhali.
Salah seorang sepupu korban, bernama Robi mengaku sempat melihat salah satu rekaman kamera pengintai yang disita polisi. Kamera itu sempat menangkap kedatangan pengendara Scoopy dengan kardus berisi mayat itu. "Orangnya kecil, masih muda paling 20-an tahun," kata Robi.
Jenazah Rika telah dimakamkan Rabu sore di pemakaman muslim Jalan Perjuangan, Medan Denai.