Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kuala Lumpur - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak, kembali berkomentar via Facebook. Dia menyebut penyelidikan dugaan korupsi terhadap dirinya terkait 1Malaysia Development Berhad (1MDB) sebagai 'balas dendam politik'.
"Saya akan terus memberikan kerja sama kepada otoritas dalam penyelidikan mereka terhadap saya, yang sebenarnya adalah balas dendam politik. Perlu dicatat, saya telah memberikan keterangan saya dua kali kepada MACC (Komisi Antikorupsi Malaysia)," ucap Najib dalam pernyataan terbaru via Facebook, seperti dilansir Malay Mail, Kamis (7/6/2018).
Najib tidak menjelaskan lebih lanjut soal pernyataannya itu.
Dalam pernyataannya, Najib berterima kasih pada pimpinan dan anggota partai UMNO karena menunjukkan dukungan dan mengunjungi dirinya selama Ramadan ini. Najib juga menyebut bulan Ramadan telah membuatnya merenung dan bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga.
"Masa ini menjadi yang paling berharga bagi saya, untuk bisa bersama keluarga saya, khususnya anak-anak dan cucu-cucu saya, karena saya sebelumnya terlalu sibuk dengan urusan negara," sebut Najib dalam pernyataannya itu.
Ditambahkan Najib bahwa dirinya akan kembali ke Pekan, Pahang saat libur Idul Fitri nanti.
Setelah kalah pemilu, Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, masuk daftar pencekalan imigrasi Malaysia. Bulan lalu, Najib dua kali dipanggil MACC untuk dimintai keterangan terkait penyelidikan terhadap SRC International, unit perusahaan 1MDB.
SRC International dibentuk pemerintahan Najib tahun 2011 untuk mengejar investasi internasional dalam sektor sumber daya energi. Bukti yang didapat MACC akhir tahun 2015 menunjukkan aliran dana US$ 10,6 juta atau setara 42 juta ringgit (Rp 146 miliar) dari SRC International ditransfer ke sebuah rekening milik Najib. dtc