Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Meski masih berusia 7 bulan, anak ini sudah punya pengalaman berpetualang yang sangat luar biasa. Untuk bisa bertemu dengan Opungnya (neneknya) ia mesti bolak-balik naik pesawat. Lima pesawat ditumpanginya dalam sekali perjalanan. Mulai dari Wamena (Papua) sampai ke Desa Aek Raja, Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut.
Hebatnya selama dalam pesawat, ia tidak mengeluh. Tidak jet leg. Bahkan sepanjang perjalanan tidur pulas dalam pelukan ibunya.Ya dialah, Melani Sihombing. Putri pertama Maruntung Sihombing, seorang guru dari Sumatera Utara yang mengabdi di kabupaten Lanny Jaya, Papua.
Lanny Jaya adalah kabupaten baru dan termasuk salah satu daerah pedalaman di Papua. Di daerah pengadiannya itu, Maruntung menikah dengan Arce Day Ngana, seorang gadis asal Sumba, NTT.
"Sebenarnya sudah sejak lama opungnya menginginkan untuk ketemu Melani sejak lahir di Papua. Namun karena persoalan jauh, dan rumitnya naik pesawat yang mesti lima kali naik pesawat mulai dari Bandara Silangit (Sumatera Utara) sampai Wamena (Papua), akhirnya dia (opung) tak bisa menemui cucunya itu," kata Maruntung Sihombing pada medanbisnisdaily.com, Jumat (8/6/2018).
"Akhirnya kami yang berinisiatif datang. Ini pertama kali mereka ketemu. Saking senangnya, dia (opungnya-red) bahkan meneteskan air mata bahagia. Dipeluknya. Digendongnya. Diciuminya. Dibelikan baju, jaket dan persiapan lainnya," kata Maruntung.
Dalam kesempatan pulang kampung itu, Maruntung juga menyerahkan Melani kepada tulangnya (paman/abang/adik ibu) atau yang berkerabat (semarga) dengan marga (boru) ibunya untuk dipotong rambutnya, sebagaimana dalam budaya Batak Toba. Istri Maruntung sendiri telah ditabalkan menjadi boru Manalu, meski tetap bersuku Sumba.
Uang bisa dicari, tapi pertemuan dengan keluarga adalah harta paling berharga. Karena sejauh-jauhnya pun kita merantau, hati akan terus terpaut dengan keluarga yang kita sayangi.
Maruntung juga sedang mempersiapkan uang untuk bisa mempertemukan Melani dengan "opungnya" yang satu lagi di Sumba, NTT (nenek dari pihak ibunya).
"Semoga liburan berikutnya, kami bisa ketemu dengan opungnya yang satu lagi di Sumba," kata Maruntung.