Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Medan, Rajuddin Sagala menyayangkan alat ukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di sejumlah titik di Medan dibiarkan tak berfungsi atau rusak. Padahal, alat tersebut diyakini sangat berguna bagi masyarakat agar bisa mengetahui secara langsung tingkat pencemaran udara yang sedang terjadi.
"Ada beberapa alat ISPU di Medan, di antaranya di Kawasan industri Medan, Pinang Baris, Jalan Patimura persisnya di Simpang Jalan Jamin Ginting dan Jalan Pemuda. Berdasarkan pantauan kami, semuanya rusak," katanya, di Medan, Jumat (8/6/2018).
Akibatnya, kata dia, masyarakat tidak bisa mengetahui tingkat pencemaran udara di Kota Medan.
Dia mengungkapkan, data pada alat ukur ISPU sangat penting untuk mengetahui kualitas udara yang dihirup masyarakat. Selain itu, alat tersebut juga menjadi salah satu indikator untuk melihat kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Medan dalam penanganan pencemaran udara khususnya,
Menurut Rajuddin, apabila alat itu berfungsi dengan baik maka dapat dijadikan penentu metode pengelolaan dan pengendalian pencemaran udara yang tepat. Pasalnya, antara satu parameter dengan parameter lainnya tentu berbeda penanganannya.
Adapun alat ukur tersebut merupakan hibah yang diperoleh Pemko Medan. Hanya saja, dia menduga hibah tersebut tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang pemeliharaan dan perbaikan.
"Tetapi bukan berarti alat itu dibiarkan tak berfungsi. Harusnya DLH bisa menganggarkan untuk memperbaiki itu agar hibah alat itu tidak sia-sia dan mubazir," pungkasnya.