Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Pjs Wali Kota BandungMuhamadSolihin meminta agar pedagang mobil toko (moko) untuk bisa saling menghargai hak orang lain dan tidak mementingkan ego untuk mencari keuntungan semata.
"Moko ini bagian dari kreativitas warga, tapi mereka harus menghargai orang lain," ujar Solihin saat diminta tanggapannya soal pedagang moko meminta solusi, Jumat (8/6/2018).
Secara prinsip, kata Solihin, moko boleh saja berjualan asal tidak melanggar ketentuan yang berlaku. "Kalau di Diponegoro jelas-jelas ada larangan parkir. Jangankan parkir, setop saja di sana dilarang. Apalagi ini parkir berjam-jam untuk melakukan aktivitas bisnis," katanya.
Solihin mengatakan jika seperti itu maka pedagang untung namun banyak masyarakat yang rugi karena merasa terganggu dengan kemacetan yang ditimbulkan. "Kalau mereka berjualan di tempat lain kita tidak akan melarang," ucapnya.
Saat ini Solihin memastikan tim gabungan yang terdiri Satpol PP, Dishub, Polri dan TNI masih akan terus melakukan tindakan persuasif agar pedagang moko bisa lebih sadar terhadap kesalahan yang telah diperbuat.
"Mereka harus sadar dulu. Kami melaksanakan tugas ini amanah masyarakat. Jadi mereka jangan berpikir untuk kepentingan mereka saja. Masyarakat yang dirugikan juga banyak," katanya.
"Jangan selalu berpikir 'abdi mah mencari nafkah', da batur oge sama mencari nafkah. Kita jangan terlalu menuntut hak karena orang lain juga punya hak untuk menggunakan fasilitas umum," lanjut Solihin.
Pihaknya memastikan ke depan akan melakukan pendataan dan pembinaan terhadap pemilik moko. Sebab selain jumlah yang belum terdata, moko juga hingga kini masih bebas dari pajak.
"Moko itu silakan berjualan sementara ini, tapi jangan di tempat yang dilarang. Harus diingat semua pihak tidak hanya moko tapi PKL juga kalau mereka menuntut hak, orang lain juga berhak menuntut hak. Pejalan kaki kan terganggu, orang parkir mau salat di Pusdai kahalangan, ditegor ku nu bade netepan kalahkan ambek. Kita harus intropeksi diri, karena semua punya hak," tandas Solihin. dtc