Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Gerindra mengaku kaget dengan pengunduran diri Yudi Latif sebagai Kepala BPIP yang diumumkan melalui akun media sosialnya. Anggota badan komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade menyebut, seharusnya Yudi tancap gas untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
"Ya kami kaget ya, karena kan Bang Yudi Latif harusnya bekerja tancap gas ya setelah Perpres baru ini menjawab soal struktur organiasi, lalu anggaran sudah siap. Seharusnya sudah mulai bekerja. Ini mengagetkan," kata Andre di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/2018).
Ia menuturkan, sebaiknya seluruh pihak menunggu klarifikasi dari pihak Istana terkait pengunduran Yudi. Ia juga menduga, kemunduran Yudi dari BPIP dikarenakan bisa saja dikarenakan isu gaji Megawati Soekarnoputri yang fantastis sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP.
"Beliau mengundurkan diri tentu kita tunggu saja klarifikasi istana apa yang menyebabkan beliau mundur. Tapi mungkin saja beliau mundur (karena) ada kesibukan keluarga atau mungkin juga beliau gerah karena isu gaji di dewan pengarah kita tidak tahu. Tunggu saja penjelasan resmi dari Pak Yudi Latif dan istana," sebutnya.
Saat ditanya mengenai kriteria yang pas untuk pengganti Yudi, Andre pun menyebut hal itu sepenuhnya menjadi hak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun ia berpandangan, penerapan pancasila sebernanya tidak memerlukan sebuah lembaga khusus.
"Saya nggak tahu (kriteria yang pas untuk pengganti Yudi Latif), silakan sepenuhnya hak presiden. Tapi sebenarnya ya penerapan Pancasila tidak perlu badan khusus seharusnya kan bisa menteri terkait ya yang bisa salah satu Deputi dan Dirjen yang bisa tidak perlu lagi kita tambah anggaran baru tidak perlu lagi tambah organiasai baru sebenernya seperti itu," tutupnya.Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Presiden Jokowi, Johan Budi, menjelaskan pengunduran diri Yudi disebabkan oleh ketidaksanggupannya dalam menjalankan tugas selepas UKP menjadi BPIP. Soalnya, pekerjaan di BPIP butuh kesibukan yang lebih tinggi. Johan mengetahui ini dari surat pengunduran diri Yudi Latif. (dtc)