Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Partai Gerindra ingin memulangkan Presiden Joko Widodo ke Solo yang dimaksudkan sebagai bentuk kekalahan di Pilpres 2019. PPP meminta Gerindra lebih realistis soal harapannya, apalagi sang ketum, Prabowo Subianto belum pasti menjadi capres.
"Berharap sih boleh tapi realistis saja. Saat ini pun beluma resmi kantongi tiket pilpres karena koalisi yang dibangun belum juga resmi," ujar Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek), Sabtu (9/6).
Bila pada akhirnya Prabowo akan kembali melawan Jokowi seperti di Pilpres 2014 lalu, Awiek menyebut belum tentu Prabowo yang akan menang. Gerindra dan koalisinya disebut harus bersaing dengan kerja nyata yang telah dilakukan Jokowi selama menjadi presiden.
"Karena masyarakat itu sekarang lebih melihat hasil kinerja bukan pada wacana apalagi klaim. Sejauh ini berdasarkan hasil survei, tingkat kepuasan publik kepada Jokowi cukup tinggi," kata Awiek.
"Artinya, Jokowi masih disukai dan peluangnya besar untuk terpilih. Kami sendiri tak terlalu merisaukan pernyataan kawan Gerindra karena jika meladeninya hanya buang-buang energi," imbuh anggota DPR itu.
PPP bersama koalisi pendukung Jokowi yang lain menurut Awiek lebih memilih menjalankan mesin partai. Tujuannya adalah agar Jokowi kembali terpilih sebagai presiden hingga 2024 nanti.
"Lebih baik kami fokus untuk terus berjuang mensosialisasikan program-program Jokowi kepada masyarakat," sebut Awiek.
Soal Jokowi akan 'dipulangkan' ke Solo disampaikan oleh anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade. Itu karena dia meyakini sang ketum, Prabowo Subianto akan memenangi Pilpres 2019.
"Insyaallah Pak Jokowi akan kita pulangkan ke kampung ke Solo," ucap Andre di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (8/6). (dtc)