Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menantang Jokowi berduel secara gentle melalui jalur konstitusi. Tantangan itu ditanggapi loyalis Jokowi dengan santai.
"Kita menghargai pandangan Pak Amien karena senior bangsa ini, kedua perbedaan pandangan itu hal yang wajar di era demokrasi dan harus selalu dalam bingkai silaturahim. Kompetisi jangan mengalahkan persatuan dan kesatuan bangsa," kata Maruarar Sirait dalam pernyataannya, Minggu (10/6).
Maruarar mengaku senang Amien Rais menantang Jokowi berkompetisi secara konstitusional. "Tentu Pak Jokowi siap dan terbukti Pak Jokowi dua kali kompetisi di Solo menang, Pilgub DKI 2012 juga menang, Pilpres juga menang. Karena rakyat Indonesia percaya kinerjanya, beberapa jalan tol sudah bisa dilewati untuk mudik, dan banyak program yang sangat dirasakan rakyat. Itu tentu karena rakyat tidak percaya kepada retorika tapi kepada bukti," kata anggota Komisi XI DPR dari PDIP ini.
Ara sendiri saat ini sedang melakukan konsolidasi ke 7 provinsi menjelang Pileg dan Pilpres 2019. Ia safari politik ke Jateng, Jabar, DI Yogyakarta, Bali, Sulsel, Kalbar, dan Sumut.
"Meskipun di berbagai survei elektabilitas Pak Jokowi tertinggi tapi para pendukungnya harus santun, sabar," kata Maruarar yang siang ini sedang berkegiatan di Yogyakarta.
Ketua Taruna Merah Putih itu sedang menggelar acara dengan sejumlah majelis Dzikir di Yogyakarta. Ada pemberian santunan menjelang lebaran.
"Sekarang kita mengadakan santunan kepada anak yatim piatu yang selama ini belum tersentuh. Kita memberikan bantuan tidak hanya pembangunan fisik tapi juga pembangunan mental masyarakat. Bantuan kita berikan secara gotong-royong," kata anggota DPRD DKI Thang Wendryanto yang ikut mendampingi Maruarar.
Sementara itu Ketua Taruna Merah Putih DI Yogyakarta yang juga ikut mendampingi, Emanuel Ardi Prasetya, menuturkan kegiatan ini bagian dari pembangunan karakter bangsa.
"Sehingga ini anak-anak yang menjadi modal masa depan kita. Generasi muda penting untuk masa depan bangsa Indonesia," pungkasnya.(dtc)