Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tidak mudah menulis sebuah buku khususnya novel. Selain ide/gagasan, juga dibutuhkan ketekunan, kesabaran dan konsistensi. Tidak sedikit orang yang di awal begitu bersemangat menulis sebuah novel, namun di tengah jalan mendadak berhenti. Apakah kehabisan ide, gagal fokus, maupun karena bosan.
Tetapi tidak demikian dengan Robby Fibrianto Sirait. Mahasiswa Pendidikan Sejarah Unimed stambuk 2014 ini, kurang lebih 2 bulan, akhirnya berhasil melahirkan sebuah novel setebal 260 halaman ini.
"Judulnya Panca in Dira. Novel ini bercerita tentang kritik sosial terhadap generasi milenial yang mengambil setting kampus dan sekolah," kata Robby pada medanbisnisdaily.com, Senin (11/6/2018).
Tokoh utama dalam novel ini adalah Panca dan Dira. Walau sama-sama anak kuliahan, keduanya memiliki latarbelakang kepribadian yang berbeda. Panca adalah aktivis mahasiswa yang gemar berdiskusi, bersosial dan membaca buku-buku berat.
Sedangkan Dira adalah mahasiswi yang karena latarbelakang kemiskinan keluarganya, harus kuliah sambil bekerja. Karena rutinitas itu, Dira tidak memiliki waktu bergaul dengan teman-teman satu kuliahnya. Dira pun menjadi orang yang tertutup, individualis dan apatis. Sikapnya itu berbanding terbalik dengan Panca.
"Buku ini sudah selesai, tapi aku tidak punya uang untuk menerbitkannya. Sementara ini aku cetak sebagai contoh saja. Sudah ada memang komunikasi dengan salah satu penerbit di Jawa. Mereka minta Rp 2,7 juta untuk 50 eks. Aku tidak punya uang sebanyak itu," katanya.
Robby berharap pihak Unimed tempat ia kuliah, mau membantu menerbitkan novelnya itu. Nanti aku mau coba ajukan surat untuk beraudiensi dengan rektor. Sekaligus minta beliau yang memberikan pengantar novel ini.
"Aku sangat berharap pihak Unimed mau membantu menerbitkan novel ini. Kalau sama kami yang mahasiswa ini, Rp 2,7 juta itu sangat berat," katanya.