Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Jelang Pilkada Serentak 2018 pada 27 Juni mendatang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kepada para pasangan calon agar tetap menjaga kesantunan dan tidak menjatuhkan kompetitornya agar tercipta pesta demokrasi yang damai. Ia menyebut peran aktif ulama dan tokoh masyarakat ikut andil dalam menciptakan perdamaian di pemilu.
"Saya kira di lapangan itu harus santun, jangan menjelekkan lawan politik tapi gimana dia menjual dirinya dan programnya sehingga nggak menimbulkan ketegangan. Oleh karena itu, harus bisa nahan emosi untuk tidak menyerang kompetitornya," ujar Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin kepada wartawan di Kantor MUI Pusat, Jl. Proklamasi, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (12/6/2018).
Selain menahan emosi, ia juga meminta kepada para paslon untuk siap menerima kekalahan dan menjalankan kesepakatan pilkada damai. Itu sesuai dengan kesepakatan yang dibuat pasangan calon.
"Kedua harus bisa nerima kalah ataupun menang, menang atau kalah kita harus siap untuk ajak pendukungnya agar bisa terima. Kesepakatan pemilu damainya dipegang. Saya minta para tokoh masyarakat dan ulama ikut menjaga perdamaian ini, jangan malah kiai ikut memanas-manaskan, kiai harus tetap dingin, jangan ikut panas," ucap Ma'ruf.
Selain itu, Ma'ruf pun mengimbau kepada partai politik dan paslon pilkada agar tidak memberikan sedekah berupa zakat yang membawa atribut-atribut politik kepada masyarakat di daerahnya masing-masing.
"Imbauannya zakat itu jangan dikaitkan soal pilkada apakah itu masuk dikaitkan pilkada atau nggak itu Bawaslu yang mengatur, jangan sampai nanti ada zakat yang disematkan stiker atau atribut yang berbau politis, saya kira itu," tuturnya.
Seperti diketahui, Pilkada Serentak akan digelar pada 27 Juni 2018 di 171 daerah. Dari 171 pilkada itu, 17 di antaranya adalah pemilihan gubernur (Pilgub). dtc