Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Sosial Idrus Marham menerima tujuh anak bomber Surabaya, Jawa Timur, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Ketujuh anak itu akan dibina lebih lanjut oleh Kementerian Sosial.
"Hari ini Kapolda Jatim, setelah melakukan perawatan awal, tadi siang menyerahkan ke Kementerian Sosial yang diwakili oleh Staf Khusus Kemensos Pak Ismail, menerima anak-anak pelaku bom. Tentu anak ini diserahkan ke Kemensos untuk dibina lebih lanjut," kata Idrus Marham di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (12/6/2018).
Idrus menerima ketujuh anak bomber Surabaya di ruang VIP Sasana Manggala Praja, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Pertemuan Idrus dengan ketujuh anak itu berlangsung tertutup.
Idrus mengatakan ketujuh anak itu rata-rata masih berusia 6-14 tahun. Idrus menambahkan ketujuh anak tersebut tidak tahu apa-apa mengenai aksi terorisme yang dilakukan orang tua sehingga mereka dikategorikan juga sebagai korban.
"Anak-anak ini juga termasuk korban jaringan teroris dan kita katakan bahwa mereka tidak tahu apa-apa. Umurnya ada yang 6 tahun, 8 tahun, 11 tahun, dan paling tinggi adalah 14 tahun. Jadi mereka tidak tahu apa-apa sama sekali, karena itu kita kategorikan korban," ucap Idrus.
Idrus mengatakan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, setiap anak korban konflik dan aksi terorisme harus dibina dengan baik-baik. Nantinya ketujuh anak itu akan diberi perlindungan dan pendampingan agar paham radikal yang diajarkan orang tuanya bisa terkikis.
"Tahap awal ini Kemensos akan memberikan perlindungan, pendampingan, agar mengembalikan kepercayaan diri mereka dan akan mengikis paham radikal yang merupakan ajaran dari orang tuannya dulu. Kita harus bersihkan dari paham radikalisme," jelas Idrus.Namun Idrus masih merahasiakan tempat ketujuh anak bomber Surabaya itu akan dirawat. Hal itu dilakukan untuk keamanan dan keselamatan anak-anak itu. (dtc)