Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Lembaga survei Indo Barometer memprediksi partipasi masyarakat (Parmas) pada Pilgubsu 2018 bakal jeblok dibanding Pilgubsu 2013 yang cuma 47%. KPU Sumut dinilai Indo Barometer sebagai pihak yang paling bertanggung jawab jika prediksi ini jadi kenyataan.
Komisioner KPU Sumut Divisi Parmas, Yulhasi menggapi santai prediksi Indo Barometer tersebut. Menurutnya, yang disurvei Indo Barometer bukan tentang Parmas, namun soal elektabilitas pasangan calon (Paslon).
"Yang disurvei 800 koresponden, yang tidak memberikan jawaban 25,4%. Kalau itu dijumlahkan dengan yang memilih, pasti hasilnya lebih besar," ujar Yulhasni, ketika di konfirmasi, Rabu (13/6/2018).
Yulhasi yakin tingkat partisipasi masyarakat di Pilgub Sumut 2018 bisa jauh lebih baik dari Pilgub 2013.
"Tingkat partisipasi untuk nasional ditargetkan 70,5 %. Khusus di Pilgub Sumut targertnya 60 %," jelasnya.
Menurut Indo Barometer, tingkat partisipasi publik di Pilgubsu 2018 bakal anjlok. Hal itu berdasarkan data jumlah penonton acara debat publik calon Gubernur Sumatera Utara yang digelar KPU Sumut yang berlangsung dua kali, 5 Mei dan 12 Mei,
Survei Indo Barometer mengungkap bahwa penonton debat publik pertama hanya ditonton 4,3% penonton. Pada debat publik kedua merosot menjadi 2,1%. Dalam hal ini KPU dinyatakan sebagai pihak yang gagal mensosialisasikan.
"Sangat mungkin tingkat partisipasi publik di Pilgubsu mendatang akan rendah," ujar Direktur Indo Barometer Muhammad Qodary menjawab wartawan usai rilis hasil survei Pilgubsu, di Medan, Selasa (13/6/2018).
Survei digelar pada 26 Mei hingga 2 Juni lalu. Survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling, menerapkan simulasi surat suara. Jumlah responden 800, tersebar di 33 kabupaten/kota di Sumut. Sedangkan margin of error plus minus, 3,46%.
Katanya, pada Pilgubsu 2013 tingkat partisipasi publik hanya 47%. Angka tersebut dikualifikasikan sebagai buruk karena kurang dari 50%. Tidak tertutup kemungkinan jumlah itu akan terulang.
Dikawatirkan jumlah penonton pada debat publik calon Gubsu ronde ketiga pada 19 Juni mendatang akan kian merosot. Dalam waktu yang sama berlangsung Piala Dunia sepakbola yang bisa jadi disiarkan secara live.
Menurut Qodari, dengan jumlah pemilih sekitar 9,1 juta, berdasarkan tingkat partisipasi publik Pilgubsu 2013, yakni 47%, maka baik Eramas maupun DJOSS, masing-masing harus bisa mengumpulkan minimal 2,2 juta suara jika ingin keluar sebagai pemenang.