Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Jelang Pilgubsu yang hanya tinggal sebelas hari lagi, yakni 27 Juni, calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus mengingatkan pendukungnya agar terus bekerja keras menggunakan potensi yang ada semaksimal mungkin demi mengetuk hati masyarakat agar memilih pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS).
Menurut Sihar, waktu yang tersedia sudah kian sempit, tak ada lagi kesempatan untuk tidak bekerja keras. Jika tidak, peluang kemenangan yang sudah di depan mata akan lepas direbut pihak lawan. Seluruh relawan harus bergerak mendatangi warga di mana saja.
"Kita sudah menang, tetapi hampir kalah. Berarti tetap menang, kita akan menang," teriak Sihar guna memompa ratusan pendukungnya yang hadir di acara halal bi halal di posko relawan di Jalan Hayam Wuruk, Medan, Sabtu (16/6/2018).
Putra pengusaha DL Sitorus ini mengingatkan bahwa semakin mendekati hari pencoblosan tekanan atau intimidasi yang mereka hadapi akan kian kencang atau menguat. Dalam berbagai bentuk. Tujuannya tidak lain untuk menjatuhkan dan akhirnya gagal memenangkan Pilgubsu.
Namun demikian dia meminta agar para relawan pendukungnya untuk tidak melakukan hal serupa. Menghindari tindakan yang bisa merusak kedamaian di Pilgubsu. Sama seperti peringatan yang disampaikan Djarot pekan lalu di posko relawan di Jalan Cipto, Medan.
"Saya ingatkan agar para relawan tidak berbuat kesalahan," pinta Djarot saat itu.
Catatan medanbisnisdaily.com, setidaknya dua "serangan" berupa berita fitnah atau hoax diarahkan ke kubu DJOSS akhir-akhir ini. Pertama, Djarot dituduh melakukan aksi bagi-bagi uang ke para kepala desa dalam sebuah rapat di kantor APDESI di Asahan. Kedua, tuduhan menggunakan cara tidak benar dalam proses perpindahan Djarot dan keluarganya ke Medan yang kemudian mendapat KTP elektronik.
Oleh Djarot kedua tuduhan hoax tersebut sudah dijelaskan. Dia tidak benar melakukan bagi-bagi uang dan menggunakan cara sesuai dengan ketentuan UU saat mengurus e-KTP.
Survei Indo Barometer terbaru DJOSS unggul tipis dari rivalnya Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah (Eramas). Survei menunjukkan DJOSS memperoleh 37,8% dukungan sedangkan Eramas 36,9%. Namun, posisi ini belum menentukan apa-apa. Pasalnya, responden yang belum menentukan pilihan masih tinggi, yakni 25% lebih