Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kuala Lumpur. Setelah sempat beberapa bulan direnovasi , Masjid Jamek di tengah Kota Kuala Lumpur – tak jauh dari stasiun LRT kini tampil lebih cantik. Medanbisnisdaily.com yang berkunjung baru-baru ini menyaksikan halaman depan masjid yang dibangun berasitektur Mughal ini lebih asri dan cantik. Halaman dilengkapi payung-payung seperti terdapat di Masjid Nabawi Madinah.
Di halaman sekeliling masjid juga dihiasi pepohonan kurma. walaupun belum terlalu lebat karena baru beberapa bulan ditanam, namun sejenak pengunjung de ja vu, seolah berada di sebuah masjid di Timur Tengah. Tak hanya itu, terdapat air mancur dan jembatan Sungai Klang-Sungai Gombak di tepi masjid juga dihiasi lampu warna warni pada malam hari.
Masjid Jamek adalah salah satu masjid tua yang terkenal di Kuala Lumpur yang juga menjadi salah satu ikon pariwisata populer selain masjid negara yang terletak tidak jauh dari Dataran Merdeka.
Masjid ini bernama lengkap Masjid Sultan Abdul Samad Jamek, merupakan masjid besar yang pertama kali dibangun di Kuala Lumpur. Lokasinya di pertemuan dua sungai, Sungai Klang dan Sungai Gombak.
Masjid Jamek dibangun pada 23 Maret 1908 oleh Sultan Selangor, Sir Alaeddin Sulaiman Shah, dan dibuka untuk kegiatan sholat pertama kali pada 23 Desember 1909.
Wisatawan bisa mengunjungi masjid ini asalkan berpakaian sopan, dengan mengenakan celana panjang. Di pintu masuk ada petugas penjaga yang menyediakan jilbab dan jubah penutup gratis kepada pengunjung. Namun pada hari Jumat, kunjungan ditutup karena dipakai untuk kegiatan sholat Jumat.
Mereka yang akan sholat Jumat di sini datang dari berbagai suku bangsa, baik yang tinggal di Kuala Lumpur maupun wisatawan laki-laki muslim dari berbagai negara. Sebelum khatib menyampaikan khutbah Jumat, lebih dulu digelar tausyiah yang cukup panjang hingga masuk waktu Jumat.
Berbeda dari di Indonesia dimana umumnya sholat Jumat dimulai pukul 12.30, maka di Kuala Lumpur jumatan baru dimulai pada sekitar pukul 13.30. Hal ini akibat perbedaan waktu di mana Malaysia lebih cepat 1 jam dari Indonesia dalam jumlah sangat banyak karena kini sangat luas. Selain bangunan utama, terdapat bangunan tambahan di sayap kiri.
Banyak jamaah selesai sholat Jumat memanfaatkan keindahan Masjid Jamek sebagai latar belakang berfoto-foto. Meski diapit oleh bangunan-bangunan tinggi tapi suasana di Masjid Jamek terasa nyaman dan lapang.
Tak heran banyak pengunjung betah berlama-lama. Sambil menikmati suasana, pengunjung maupun jamaah bisa mencicipi aneka kuliner yang dijual di dekat masjid, persisnya di seberang sungai yang bisa dicapai dengan jalan kaki hanya beberapa meter.
Dan seperti di Indonesia, jelang masuk dan keluar masjid ada banyak pengemis yang meminta sedekah. Tetapi mereka tak lama-lama di situ. Selesai shoat Jumat dan jamaah sudah sepi, merekapun membubarkan diri.