Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengkritik sejumlah hal, termasuk TNI yang disebutnya kini lemah. PDIP membantah anggapan Prabowo.
"Pandangan Pak Prabowo tentang sistem negara, tentang ekonomi Indonesia, termasuk soal TNI yang lemah tidak didukung oleh alasan-alasan yang argumentatif, data pembanding dan analisa yang akurat. Kesannya, apa yang disampaikan lebih didasarkan rasa suka tidak suka," ujar Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira, Rabu (20/6).
Andreas mengingatkan, saat ini TNI sudah jauh lebih baik mengingat Dwi Fungsi ABRI sudah dihapuskan. Dengan demikian TNI kini jauh lebih fokus pada tugas fungsi pertahanan negara.
"Tentara yang kuat harus didukung oleh Prajurit yang terdidik dan terlatih dengan baik, prajurit yang dipersenjatai memadai, dan prajurit yang didukung oleh logistik jaminan kehidupan yang baik. Untuk itu, tugas negara adalah menyiapkan fasilitas pendidikan, pelatihan, persenjataan dan logistik," sebut Andreas.
Anggota Komisi I DPR yang membidangi pertahanan ini pun menyebut, TNI saat ini jauh lebih unggul dibanding era Prabowo saat masih menjadi prajurit. Meski begitu, Andreas mengatakan kekuatan TNI dalam bidang alutsista memang perlu ditingkatkan lagi.
"Mental Prajurit TNI kita semakin siap untuk menjadi tentara profesional. Terutama generasi muda prajurit pasca Orde Baru lebih siap menjadi prajurit profesional, dibandingkan zaman (era) pak Prabowo," kata dia.
"Yang memang masih harus ditingkatkan adalah anggaran TNI minimal mencapai Minimum Essencial Force (MEF), karena saat ini dengan anggaran TNI yang Rp 105 T untuk mencapai 50% MEF saja belum. Peningkatan dukungan anggaran inilah yang perlu ditingkatkan sehingga prajurit-prajurit TNI kita bisa berfungsi profesional sebagai garda terdepan sistem pertahanan kita," tambah Andreas.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo mengkritik sejumlah hal dari pemerintahan. Eks Danjen Kopassus itu menyampaikan pandangan terhadap kondisi bangsa Indonesia yang menurutnya kian lemah, termasuk TNI.
"Kita merasakan, Gerindra merasakan, dan saya berpandangan dan berkeyakinan bahwa sistem bernegara, sistem politik, dan sistem ekonomi bangsa kita berada di jalur yang menyimpang, menyimpang dari apa? Menyimpang dari rencana dari cetak biru yang dibangun oleh pendiri-pendiri bangsa kita," kata Prabowo di video yang diunggah di akun Facebbok @PrabowoSubianto, Selasa (19/6).
Indonesia disebut sedang dalam keadaan 'state capture', suatu keadaan negara yang dikuasai pejabat, pihak swasta, dan pihak asing. Kondisi inilah yang membuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) sekarang lemah.
"Saudara-saudara, kondisi inilah yang membuat bangsa Indonesia menjadi lemah. Tentara kita lemah, Angkatan Udara kita lemah, Angkatan Laut kita lemah, kekayaan kita diambil. Dan dengan demikian kita merasa kondisi ekonomi kita semakin memprihatinkan, semakin menyusahkan kehidupan rakyat," ucap purnawirawan TNI bintang tiga itu. (dtc)