Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Pengangkatan Komjen Pol M Iriawan sebagai Pj Gubernur Jabar menuai polemik di masyarakat. Penunjukan jenderal bintang tiga tersebut memunculkan kecurigaan terkait netralitasnya di Pilgub Jabar.
Apalagi di Pilgub Jabar ada nama Anton Charliyan sebagai calon wakil Gubernur Jabar yang merupakan mantan anggota kepolisian. Anton maju di Pilgub Jabar bersama Tubagus Hasanudin diusung PDIP.
Iriawan menilai kecurigaan sebagian pihak terkait pengangkatannya tidak berdasar. Pasalnya proses politik jelang pesta demokrasi di Jawa Barat sudah berjalan. Mulai dari kampanye hingga hari pencoblosan yang tinggal menghitung hari saja.
"Tolong jelaskan tidak netralnya saya di mana? Saya ke sini sudah jalan semua, kampanye sudah selesai, debat uang sudah dibagikan juga, bagaimana coba tolong tunjukkan (upaya tidak netralnya)," kata Iriawan saat ditemui di Pos Pengamanan Lalu Lintas Cileunyi Kabupaten Bandung, Rabu (20/6/2018).
Iriawan juga tidak ingin mempertaruhkan pangkat dan jabatannya yang selama ini dia rintis dari bawah hanya gara-gara kepentingan politik. Dia menyatakan sebagai warga asli Jabar yang tidak mungkin akan merusak daerah kelahirannya sendiri.
"Jadi kalau nuduh itu ya harus berdasar lah. Kemudian secara psikologis saya ini orang Jabar putra daerah, saya mau enggak mempertaruhkan karir dan nama baik saya untuk mendukung paslon tertentu, enggak mungkinlah," ucapnya.
Dia berharap masyarakat bisa percaya kepadanya untuk mengemban jabatan yang diembannya. Iriawan berjanji akan bersikap netral dalam Pilgub Jabar 2018.
"Percaya sama saya, saya akan netral. Mari kita lihat setelah tanggal 27 (Juni hari pencoblosan)," tandasnya. dtc