Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Jelang pencoblosan yang tinggal seminggu lagi, Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network Denny JA) kembali merilis survei terbaru Pilgub Jabar. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum menempati urutan pertama dengan tingkat elektabilitas sebesar 38,0 persen.
Di urutan kedua terdapat pasangan calon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan elektabilitas 36,6 persen, disusul pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu sebesar 8,2 persen dan urutan paling buncit pasangan Tubagus Hasanuddin - Anton Charliyan sebesar 7,7 persen.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Toto Izul Fatah mengungkapkan survei ini dilakukan pada 7-14 Juni 2018 menggunakan metode multi stage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 440 orang. Untuk margin of error sebesar 4,8 persen.
Menilik hasil survei tersebut, Toto melihat, terjadi persaingan ketat antara pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum atau RINDU dengan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi atau Deddy-Dedi.
"Pertarungan empat pasangan kandidat di Pilgub Jabar diwarnai persaingan yang ketat antara RINDU dengan 38,0 persen dan Deddy-Dedi 36,6 persen," kata Toto, saat memaparkan hasil surveinya, di Hotel Citarum, Jalan Citarum, Kota Bandung, Kamis (21/6/2018).
Toto mengungkapkan, ada satu fakta menarik dari survei yang dilakukannya. Pada Maret lalu pasangan Deddy-Dedi berhasil unggul tipis dengan tingkat elektabilitas sebesar 43,2 persen dan RINDU sebesar 39,3 persen.
Namun pada survei kali ini elektabilitas Deddy-Dedi turun drastis dari 43,2 persen menjadi 36,6 persen. Sementara pasangan RINDU yang tingkat elektabilitasnya juga turun dari 39,3 persen menjadi 38,0 persen berhasil menyalil pasangan Deddy-Dedi.
"Dari survei terbaru kedua pasangan ini sama-sama turun tingkat elektabilitasnya. Pasangan Deddy-Dedi penurunannya cukup drastis sekitar 6 persen dan pasangan RINDU turun 1,3 persen tapi berhasil menyalip Deddy-Dedi," ucapnya.
Dia menuturkan, salah satu faktor penurunan elektabilitas pasangan Deddy-Dedi terjadi akibat serangan kampanye hitam khususnya kepada Dedi Mulyadi. "Elektabilitas personal Dedi Mulyadi turun dari 38 persen menjadi 33 persen. Sehingga berdampak terhadap elektabilitas keseluruhan," katanya.
Sementara pasangan RINDU, lanjut Toto, meski mengalami penurunan namun tidak signifikan. Selain itu sosok Uu Ruzhanul Ulum yang sebelumnya tidak terlalu membantu, pada survei kali ini terlihat mulai mendapat perhatian dari masyarakat.
"Kenaikan elektabilitas Uu mempengaruhi pasangan RINDU secara keseluruhan, padahal awalnya tidak menyumbang sama sekali," ujarnya.
Dia menambahkan, untuk pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu atau Asyik dengan elektabilitas 8,2 persen dan Hasanudin-Anton Charliyan atau HASANAH dengan 7,7 persen cukup sulit untuk bisa menyusul pasangan RINDU dan Deddy-Dedi dengan sisa waktu yang tinggal beberapa hari ini. "Kecuali terjadi tsunami politik atau money politik yang massif," ucapnya.
Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan siapa yang akan berhasil menjadi jawara di Pilgub Jabar yang akan digelar 27 Juni mendatang. Pasalnya tingkat elektabilitas dari masing-masing pasangan masih dalam jangkauan margin of error sebesar 4,8 persen.
"Persaingan masih sangat ketat namun potensi kemenangan tetap pada pasangan RINDU dan Deddy-Dedi," ujarnya. dtc