Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Komunitas Agama Parmalim lakukan ritual di Makam Raja Sisingamangaraja di Desa Pagar Batu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Ritual dilakukan untuk memanjatkan doa agar seluruh pengorbanan raja yang merebut kemerdekaan itu benar-benar menjadi perhatian generasi sekarang.
"Oppung Mulajadi Nabolon, disondo hami ankkonmu mamboan ditangiang nami asa sude perjuangan ni Raja Sisingamangaraja gabe sada siingoton diakka naparpudi laho pature bakngsoon tu nadenggan atau Tuhan sang pencipta langit dan bumi, kami anak anakmu memanjatkan doa agar seluruh perjuangan Raja Sisingamangaraja menjadi kenangan sekaligus menjadi modal generasi muda untuk menjalankan kemerdekaan di negeri ini ke arah yang lebih baik," ujar Tokoh Parmalim, P Butarbutar, saat membuka ritual, Jumat (22/6/2018) di Makam Raja Sisingamangaraja di Pagar Batu Balige.
Disampaikan Komunitas Parmalim bahwa ritual yang ditandai membawa sejumlah persembahan yang menurut komunitas adalah penghormatan tertinggi disatukan dalam sebuah persembahan berupa sipirnitondi, daun hijau hariara menggambarkan tingginya nilai ciptaan tuhan.
Acara ritual ini yang dirangkai dalam memperingati Hari Wafatnya Raja Sisingamangaraja ke-111(1907-2018) yang diselenggarakan Pemkab Tobasa melalui Dinas Sosial dihadiri Wakil Bupati Hulman Sitorus, Kapolres AKBP Elvianus Laoli SIK, Kajari, Ketua PN Balige, Dandim TU, Ketua DPRD Boyke Pasaribu dan Toni Simanjuntak dan sejumlah Pimpinan SKPD serta Tim PKK dan Bhayangkara.
Seremonial yang sebelumnya membacakan riwayat perjuangan Raja Sisingamangaraja mulai dari lahir hingga wafat bahkan hingga di makamkan di Makam Pahlawan Sisimgamangaraja di Pagar Batu Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir oleh Antoni Doloksaribu cukup menarik perhatian dan telah dibukukan menjadi satu sejarah yang akan diperingati disetiap tahun.