Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Trenggalek - Perayaan Lebaran ketupat yang digelar di wilayah Durenan Trenggalek menjadi ajang silaturrahmi. Tak ingin ketinggalan, Bupati Trenggalek nonaktif Emil Elestianto Dardak.
Emil yang datang ke Ponpes Babul Ulum Durenan bersama istrinya Arumi Bachsin, mengaku kagum dengan tradisi yang berlangsung secara turun temurun. Kehadiran Emil dan Arumi menjadi daya tarik tersendiri, warga saling berebut untuk berlebaran dan foto bersama. Ia pun juga menyempatkan diri untuk berlebaran dengan pengasuh Ponpes Babul Ulum Kiai Abdul Fattah Muin.
"Saya datang ke sini secara atas nama pribadi, karena sebelumnya pernah berjanji pada saat Haul Mbah Mesih untuk datang pada saat kupatan," kata Emil Dardak, Jumat (22/6/2018).
Menurutnya, kegiatan perayaan kupatan di wilayah timur Trenggalek dinilai memiliki kekhasan tersendiri dibanding dengan perayaan di daerah-daerah lain. Sebab, nuansa religi dan kebersamaan cukup terasa.
"Ini memang khasnya di Trenggalek, saya coba cek di daerah-daerah lain, memang yang all out dalam perayaan ketupat ya di Trenggalek ini. Di sini ada sejarahnya, yakni dari keluarga Mbah Mesir," kata Emil.
Dalam perayaan kupatan juga berlangsung meriah. Selain itu tradisi saling berkunjung di antara warga dan para pemuka agama masih cukup kental terjadi di wilayah Durenan. Sehingga kupatan menjadi puncak dari perayaan Hari Raya Idul Fitri.
"Tradisi kupatan bisa mendorong terjadinya budaya gotong royong di antara masyarakat, sekaligus menjadi daya tarik wisata religi. Saat ini sebetulnya kupatan juga sudah menyebar di beberapa kecamatan, hanya saja yang di kota untuk hari ini tidak ada," jelasnya.
Pihaknya berharap kupatan bisa mendorong kerukunan. Lebaran Ketupat di Trenggalek selalu ramai dikunjungi ribuan warga dari berbagai daerah di sekitar Kecamatan Durenan.
Perayaannya dilakukan dengan saling berkunjung ke rumah warga, saat bersilaturrahmi pengunjung mendapatkan sajian khas berupa ketupat sayur lengkap dengan aneka lauk pauk. Kegiatan ini dilaksanakan pada H+7 lebaran atau setelah 6 hari melakukan puasa sunnah Syawal.dtc