Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan akan memangkas secara drastis jumlah kementerian dalam pemerintahan baru, jika dia memenangi pemilu 24 Juni nanti. Erdogan menyebut dirinya akan mempercepat proses pengambilan keputusan dalam pemerintahan.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (22/6/2018), kemenangan Erdogan dalam pemilu 24 Juni dinilai akan menandai transisi dari parlementer ke presidensial. Dalam referendum konstitusi tahun lalu, Turki menghapuskan jabatan Perdana Menteri dan seluruh wewenangnya ditransfer ke Presiden sehingga menciptakan posisi kepresidenan yang sangat kuat.
"Ketika saya menjabat Perdana Menteri ada 37 kementerian. Kita mengurangi ini menjadi 26 (kementerian). Sekarang kita akan menguranginya menjadi 16 (kementerian)," ucap Erdogan dalam wawancara dengan ATV pada Kamis (21/6) waktu setempat.
Erdogan menambahkan bahwa jumlah kementerian yang mengurusi persoalan ekonomi akan dikurangi dari enam menjadi hanya tiga kementerian.
"Dengan sistem baru, kita akan mengurangi birokrasi. Kita akan mengambil keputusan lebih cepat, seluruh layanan akan berorientasikan pada hasil," sebutnya.
Selain merampingkan kementerian, Erdogan akan membentuk sembilan badan kebijakan pada berbagai area seperti kebijakan sosial, kesehatan dan luar negeri. Badan-badan itu akan melapor langsung kepada Presiden Turki.
Bulan lalu, sejumlah pejabat Turki menyebut Erdogan berencana merampingkan pemerintahan jika terpilih kembali dalam pemilu. Erdogan juga disebut berniat meleburkan pengelolaan ekonomi di bawah satu atap untuk meningkatkan kolaborasi antara Kementerian Perbendaharaan dan Kementerian Keuangan.
Pemilihan presiden dan anggota parlemen Turki akan digelar pada Minggu (24/6) mendatang. Erdogan menghadapi lima penantang dalam pilpres kali ini. Sedangkan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang menaungi Erdogan akan bertarung dengan tujuh partai lainnya dalam pemilu parlemen. Berbagai hasil survei memprediksi AKP akan kehilangan dominasi dalam parlemen dan pilpres akan berlanjut ke putaran kedua pada 8 Juli nanti.
Sebelumnya, Erdogan mengatakan bahwa AKP bisa membentuk koalisi, jika gagal mengamankan dominasi dalam parlemen Turki yang terdiri dari 600 kursi. Namun para investor khawatir koalisi itu akan memicu kebuntuan politik.
dtc