Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Lima hari jelang perhelatan Pilkada Sumut Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA kembali merilis hasil survei Pilgubsu 2018 terbaru yang dilakukan secara tatap muka dengan 1.000 responden dengan metode multistage random tanggal 8-12 juni 2018. Pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS) masih unggul dari pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS).
Jika pada hasil survei april lalu ERAMAS yang diusung PKS, PAN, Geirndra, Gokar, Nasdem dan Hanura meraih 43,3 % suara, survei terbaru periode 8-12 juni dukungan terhadap pasangan ERAMAS meningkat mencapai 45,5% suara. Sedangkan pasangan DJOSS usungan PDIP dan PPP yang sebelumnya meraih 33,3 % suara pada april lalu saat ini mendapat dukungan sebanyak 34,7% suara. Sedangkan untuk swing voter atau yang belum diketahui dukungannya masih ada sebanyak 19,8%.
Peneliti Senior LSI, Denny JA, Rully Akbar, Jum'at (22/6/2018) di Hotel Santika Medan menyampaikan kepada sejumlah wartawan, berdasarkan simulasi dukungan terhadap calon Gubernur, Edy Rahmayadi masih menggungguli Djarot Saiful Hidayat.
"Pada pertanyaan terbuka, Edy Rahmayadi mendapat dukungan 39,8% Sedangkan Djarot Saiful Hidayat mendapat dukungan 24,3%. Begitu juga pada simulasi tertutup, Edy Rahmayadi unggul dengan perolehan dukungan sebesar 45,7% sedangkan Djarot Saiful Hidayat mendapat dukungan 33,8%," sebut Rully.
Lebih lanjut dikatakan Rully, untuk simulasi dukungan terhadap calon Wakil Gubernur, Musa Rajeckshah pun mengungguli Sihar Sitorus. Pada pertanyaan terbuka, Musa Rajeckshah mendapat dukungan 34,2% dan Sihar Sitorus mendapat dukungan 26,7%. Sama halnya simulasi tertutup, Musa Rajeckshah unggul dengan perolehan dukungan sebesar 40,3% dan Sihar Sitorus Hidayat mendapat dukungan 30,5%.
Dari hasil survei terbaru yang telah dilakukan tersebut, Rully menjelaskan bahwa ada 2 hal yang menjadi alasan pasangan ERAMAS masih unggul. Pertama, ERAMAS unggul telak pada dukungan dari suku Jawa, Melayu dan pemilih Muslim.
"Pada segmen pemilih bersuku Jawa (base 33,5%), pasangan ERAMAS unggul telak 64,2% sedangkan DJOSS 17,9%. Pemilih Melayu (Base 4,8%), ERAMAS unggul 79,3% dan DJOSS 3,4% . Selain itu, pasangan ERAMAS juga unggul telak di basis pemilih beragama Islam (base 64,7%) yaitu sebesar 65,2%," jabar Rully.
Alasan Kedua keunggulan ERAMAS dikatakan Rully adalah menyangkut konsistensi unggul di 8 Dapil. ERAMAS unggul di 8 Dapil diantaranya Dapil 1,2,3,4,5,6,7 dan Dapil 12. Sedangkan DJOSS hanya unggul di 4 Dapil, yaitu Dapil 8,9,10 dan Dapil 11.
"Kenapa DJOSS belum bisa merebut posisi puncak? LSI juga menemukan 2 alasan faktor penyebab diantaranya. Alasan Pertama, meski pasangan DJOSS peroleh tingkat pengenalan paling tinggi, namun masih kurang disukai karena berbagai latar belakang alasan masyarakat pemilih yang pemahaman tentang politiknya beragam pada level tertentu," sebutnya.
Dijelaskan Rully, dari tingkat pengenalan calon Gubernur, perolehan tertinggi didapatkan Djarot Saiful Hidayat dengan perolehan 91,3%, disusul Edy Rahmayadi dengan jumlah 89,5%. Untuk calon Wakil Gubernur, tingkat pengenalan Sihar Sitorus 74,0%, sedikit lebih unggul dari Musa Rajekshah 70,7%. Sedangkan tingkat kesukaan terhadap calon, Edy Rahmayadi memperoleh 78,7% dan Musa Rajekshah 74,2%. Sementara Djarot Saiful Hidayat sebesar 67,8% dan Sihar Sitorus 63,4%.
Alasan Kedua dilanjutkan Rully, pasangan DJOSS belum mencapai keunggulan karena faktor tidak berpengaruhnya Debat kandidat pasangan yang sudah dilakukan. Pengaruh debat terhadap pilihan pada dasarnya sangat tinggi yakni 69,4%, akan tetapi hanya 18% publik yang mengikuti debat kandidat tersebut. Dan ketika ditanyakan siapa yang dianggap dominan dan menguasai materi, ERAMAS mendapat 49,1% dan DJOSS sebanyak 41,1%.
"Dengan sisa waktu kurang dari 1 minggu menuju tanggal pencoblosan 27 Juni 2018, hasil survei ini sangat kecil peluangnya untuk berubah. LSI Denny JA menyimpulkan bahwa pasangan ERAMAS bisa memenangkan Pilgub Sumatera Utara, Jika, Swing voters 33,5% tidak mayoritas dikuasai oleh pasangan DJOSS, ERAMAS tidak bisa mengaktifkan partisipasi pemilih di semua wilayah basisnya, dan DJOSS memaksimalkan partisipasi pemilih basisnya," pungkasnya.