Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kuala Lumpur - Menteri Keuangan (Menkeu) Malaysia, Lim Guan Eng, menyebut mantan Perdana Menteri (PM) Najib Razak harus bertanggung jawab penuh atas skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad(1MDB) apapun hasil akhirnya. Terlebih saat itu, Najib juga merangkap sebagai Menkeu.
Dalam wawancara dengan Channel News Asia, seperti dilansir Malay Mail, Jumat (22/6/2018), Lim menyebut Najib yang merangkap Menkeu Malaysia selama menjabat PM, menjadi satu-satunya otoritas yang harus menandatangani setiap transaksi terkait 1MDB.
Diketahui bahwa Najib mendirikan 1MDB pada tahun 2009 untuk mendorong perekonomian Malaysia melalui kemitraan global dan investasi asing. Selama menjabat PM Malaysia sejak tahun 2008 hingga lengser pada tahun 2018, Najib merangkap sebagai Menkeu.
"Saya, secara personal, berpikir dia (Najib-red) bertanggung jawab penuh. Hanya seorang Menteri Keuangan yang bisa memberi izin transaksi-transaksi ini," sebut Lim dalam wawancara itu.
Ketika ditanya apakah ada peran besar dari Najib sehingga dia bisa dijerat untuk keseluruhan skandal 1MDB, Lim menjawab: "Pusatnya sangat jelas."
Namun demikian, Lim mengakui bahwa Najib baru sebatas diselidiki dan belum disidang atau bahkan divonis oleh pengadilan.
"Seberapa besar saya merasa bahwa buck stop ada di meja mantan Menteri Keuangan (Najib-red), kita biarkan penyelidikan dan proses hukum berjalan," ucap Lim. Buck stop merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang bertanggung jawab atas keputusan yang diambil dan dia akan disalahkan jika ada yang tidak beres.
Dalam wawancara dengan Reuters baru-baru ini, Najib mengklaim tak tahu bahwa dana ratusan juta dolar Amerika yang mengalir lewat rekening pribadinya, berasal dari 1MDB. Najib meminta agar dirinya tidak disalahkan. Dia mengklaim tak tahu jika dana itu akhirnya digunakan dalam pencucian uang untuk mendapatkan aset-aset secara global, termasuk membeli yacht, lukisan mahal, permata dan real-estate mewah.
Menanggapi penyangkalan Najib, PM Mahathir Mohamad menyebut Najib selalu menganggap orang-orang bodoh. Mahathir menilai penyangkalan Najib itu sulit untuk dipercaya. Menurutnya, sungguh tidak mungkin jika Najib tidak tahu soal transaksi yang terjadi padahal tanda tangannya ada di seluruh dokumen terkait skandal 1MDB.
"Siapa yang ingin mempercayainya (Najib-red) bahwa dia tidak tahu apa-apa, ketika dia membubuhkan tanda tangan? Setiap dana yang masuk dan keluar...atas tanda tangannya," sebut Mahathir. "Jika dia tidak tahu, itu berarti dia tidak paham apa arti sebuah tanda tangan," imbuhnya.dtc