Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Karl Mertes (warga Jerman) yang telah ditabalkan menjadi orang Batak dengan marga Pardede sejak menikah dengan Lena Simanjuntak kurang lebih 30 tahun lalu, mengaku bangga menjadi orang Batak.
Hal itu ia sampaikan dalam seminar budaya yang digelar Jumat (22/6/2018), di Komplek TB Silalahi Center, Balige, Tobasa. Seminar budaya itu sendiri bagian dari rangkaian AdatFest 2018 yang digelar di Tobasa.
"Budaya adalah akar. Karena itu, saya juga ingin Sonja dan Timo mencari akar budayanya. Acara pemberian marga bisa menjadi ajang dialog antarbudaya," kata Karl Mertes sebagaimana keterangan panitia AdatFest 2018, Riduan Situmorang kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (23/6/2018).
Sonja adalah anak perempuan pasangan Karl dan Lena, yang menikah dengan Timo, yang juga warga Jerman. Hari ini Sabtu (23/6/2018) Timo juga ditabalkan menjadi warga Batak dengan marga Silalahi. Setelah itu akan digelar acara sulang-sulang pahompu, yakni rangkaian upacara adat perkawinan dalam budaya Batak.
Dalam budaya Batak sulang-sulang pahompu dilakukan manakala pasangan yang menikah tidak langsung disertai adat. Dengan kata lain, ritus adat itu dilakukan kemudian.
Riduan menjelaskan, seminar itu dihadiri ratusan orang. Antara lain, praktisi, akademisi, birokrasi, mahasiswa yang dimoderatori akademisi Unimed Flores Tanjung.
Pembicara lainnya adalah Basar Simanjuntak perwakilan dari Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT). Sebelum seminar digelar pertunjukan pantomim oleh Yayuk AW Undru dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tentang mangain.