Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Ankara. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ditantang berdebat terbuka di televisi oleh salah satu calon presiden (capres) dari oposisi, Muharrem Ince. Sosok Ince disebut sebagai penantang utama Erdogan dalam pemilu yang digelar 24 Junibesok.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (23/6), tantangan ini dilontarkan Ince (54) saat berkampanye di Ankara pada Jumat (22/6) waktu setempat. Di hadapan ratusan ribu pendukungnya, Ince menantang Erdogan untuk berdebat dengannya secara terbuka sebagai 'kesempatan terakhir'.
"Besok adalah malam terakhir. Jika Anda (Erdogan-red) punya keberanian, hadapi saya," ucap Ince yang seorang anggota parlemen dari Partai Rakyat Republik (CHP).
"Lihat, itulah proposal terakhir saya untuk Anda ... Jika Anda mau, saya bahkan bisa membatalkan kampanye saya di Istanbul untuk Anda. Datang, hadapi saya, mari berdebat di televisi," tegasnya.
Ince yang mantan guru fisika, telah menjadi anggota parlemen CHP mewakili Provinsi Yalova sejak tahun 2002. Ince pernah menjabat Wakil Ketua Kelompok Parlementer CHP antara tahun 2010-2014. Ince merupakan salah satu dari lima penantang Erdogan dalam pemilu 24 Juni yang akan memilih presiden dan anggota parlemen sekaligus.
Kampanye Ince di Ankara digelar secara besar-besaran dengan dihadiri ratusan ribu orang. Kampanye Ince lainnya di kota Izmir juga dihadiri banyak orang. Pada Sabtu (23/6) waktu setempat, Ince dijadwalkan berkampanye di Istanbul.
Erdogan sendiri yang merupakan kandidat incumbent dan dijagokan memenangi pilpres, telah menolak tawaran kandidat oposisi untuk berdebat di televisi.
"Saya tidak ingin siapapun mendapatkan poin melalui saya," ucap Erdogan saat itu.
Ince dinilai menghembuskan udara segar dalam kampanye pilpres Turki karena dinamisme dan kemampuannya berorasi yang dibanding-bandingkan dengan Erdogan. Para pengamat menilai Ince bisa memaksa Erdogan untuk melanjutkan pertarungan di putaran kedua pada 8 Juli. Putaran kedua akan digelar jika tidak ada capres yang meraup 50 persen suara pemilih dalam pilpres 24 Juni besok. (dtc)