Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Berorasi di podium kampanye akbar pasangan calon Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus (DJOSS), di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (23/6/2018), Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tampil keibuan. Rambut disanggul dan mengenakan kacamata hitam.
Megawati atau Mbak Mega dalam orasinya mengingatkan agar rakyat Sumut tidak tertipu oleh janji-janji kampanye calon Gubsu, termasuk yang disampaikan saat Debat Kandidat. Sebab ada janji yang benar, ada pula palsu. Juga diingatkannya untuk tidak memilih calon pemimpin yang punya kebiasaan berkata keras serta menabok rakyat.
"Boleh tidak pemimpin berkata keras? Boleh tidak pemimpin menabok rakyat karena dia berkuasa? Jangan pilih pemimpin yang suka main tabok," tegasnya yang kemudian disambut teriakan semangat oleh puluhan ribu pendukung DJOSS yang menghadiri kampanye akbar.
Mbak Mega berusaha menyindir lawan Djarot - Sihar, yakni Edy Rahmayadi. Edy saat menjabat Pangdam I/Bukit Barisan pada 2015 pernah mengusir puluhan warga petani Ramunia (Deliserdang) yang sedang memperjuangkan tanah miliknya di gedung DPRD Sumut.
Di hadapan puluhan anak buahnya, Edy menghardik salah satu warga Ramunia, yakni Open Manurung. Dia juga dipukul bahunya sebelum diusir. Peristiwa tersebut direkam oleh televisi swasta nasional. Pada debat kandidat ronde ketiga (19 /6/2018) permasalahan warga Ramunia itu diungkit oleh Djarot.
Pada saat yang sama dijelaskannya kisah dipilihnya Djarot oleh partainya untuk diusung menjadi calon Gubsu. Mulai dari Blitar saat ditugasi menjadi Wali Kota pada tahun 2000, terpilih kembali hingga 2010, ditugaskan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, hingga menjabat gubernur.
Sebagaimana juga dikatakan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy, Mbak Mega mengenal dengan baik Djarot. Kalem, persuasif dan mau mendengarkan suara rakyat.
"Saya yakin dia pasti menang pada 27 Juni," ujar Mbak Mega.
Namun demikian dia ingin memastikan atau mengetes apakah puluhan ribu warga yang hadir di kampanye akbar benar-benar mengenal Djarot - Sihar.
"Kalau begitu pada 27 Juni nanti kalian akan memilih siapa?" tanya Mbak Mega.
"Nomor 2," jawab warga.
"Nomor 2 itu siapa?" tanya Mbak Mega lagi.
Oleh warga dijawab DJOSS. Mbak Mega kembali menandakan siapa nama DJOSS yang dimaksud.
"Djarot - Sihar...," jawab warga dengan lantang.
Di akhir orasinya Mbak Mega kembali mengulangi pertanyaan pertanyaan tersebut guna meyakinkan bahwa warga mengenali calon pemimpin yang hendak dipilihnya.