Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Calon Gubernur Sumut nomor urut 1, Edy Rahmayadi mengajak kepada seluruh pendukungnya agar menjaga suara yang ada di tempat pemungutan suara (TPS). Mantan Pangdam I/BB ini bukan curiga terhadap para penyelenggara, namun menjaga TPS disebutkannya sebagai upaya untuk mencegah timbulnya fitnah.
"Mari berdoa semoga Allah melindungi dan menjaga kita semua serta menjaga Sumut. Kita sudah berusaha dan berdoa, tolong jaga TPS yang sudah diatur, tolong jaga, saya yakin, kalau banyak yang menjaga akan baik," ujar Edy saat kegiatan doa bersama dengan tokoh lintas agama di Hotel Santika Dyandra, Medan, Sabtu (23/6/2018) sore.
"Bukan maksud mencurigai, kalau banyak yang menjaga, jadinya tak ada yang macam-macam. Kalau tak dijaga, macam-macam orang berfikir. Supaya tak muncul fitnah makanya kita jaga, apapun agama kita, apapun suku kita mari dijaga sama-sama ini, pasti bisa, semoga Allah melindungi kita semua," tutur Mantan Pangkostrad TNI AD itu.
Edy mengibaratkan dirinya sebagai calon nahkoda kapal bersama Sumut. Ketika keinginan menjadi nahkoda dikehendaki oleh penumpang maka kapalnya akan sampai ditujuan.
"Sistem demokrasi di Indonesia yang dipimpin dan dikelola oleh parpol. Kalau dihitung, pastinya 9 parpol tidak akan bergeming meski ada gangguan dari sedikit partai, dan kapalnya akan bisa menuju ke arah Sumut bermartabat," tutur Edy disambut tepuk tangan.
Edy menekankan bahwa dirinya bukan hanya ingin menjadi calon gubernur saja. Sebab, juga juga berkeinginan menjadi gubernur.
"Kami sudah bersepakat dengan calon wakil gubernur untuk menjadikan Sumut bermartabat," bebernya.
Kata dia, rakyat Sumut sensitif terhadap hal-hal yang menggangu keharmonisan di Sumut. "Insya Allah ke depan kita semakin akur, tidak boleh ada orang yang mengadu domba kita, tak ada satupun yang memecah belah kita. Dari dulu kita akur, kok baru sekarang diributkan, siapa yang punya cerita ini," sebutnya.
Akan tetapi, dia tidak mau berbicara terlalu jauh mengenai siapa pihak yang hadir untuk memecah belah masyarakat di Sumut.
"Kalau tidak salah saya dengar 8 Oktober (pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut terpilih). 9 Oktober nya nanti kita kumpul kembali di sini sambil memotong nasi tumpeng," sebutnya disambut ucapan Amin dari seluruh masyarakat yang hadir.