Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), BI 7 days reverse repo rate berpeluang naik lagi. Minggu ini rencananya digelar rapat dewan gubernur (RDG), salah satunya memutuskan tingkat suku bunga.
Kenaikan bunga acuan BI disebut bisa memicu bunga kredit ikut naik. Lantas, apa kata bankir?
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya masih punya cukup ruang untuk tidak menaikkan bunga kredit, sekalipun jika nantinya BI menaikkan bunga acuan.
"Kredit saya rasa kita belum perlu menyesuaikan. Saya rasa untuk kredit masih dengan semester II ini kita masih ada room tetap dengan suku bunga yang sama," katanya saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (25/6).
Tapi kata dia memang tak tertutup kemungkinan jika BI kembali menyesuaikan tingkat suku bunga. Hal ini merespons kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS).
"Saya belum dengar, tapi kalau kita lihat dari kebijakan yang kemarin disampaikan Fed pada saat FOMC ada kemungkinan untuk penyesuaian lagi, karena saya rasa hampir semua bank sentral harus ubah policy-nya tahun ini, karena memang harus mengikuti perubahan," jelasnya.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono juga mengatakan pihaknya tidak akan langsung merespons dengan menaikkan bunga kredit bila nanti BI menaikkan bunga acuan.
Kata dia, kalaupun BTN akan menaikkan bunga kredit, tidak akan dilakukan sesegera mungkin begitu BI menaikkan bunga acuan.
"Ya ujungnya akan ke sana (bunga kredit naik), tapi time lag-nya (jeda waktu) akan lebih panjang ya. Apalagi kalau nanti ada policy-policy yang dikeluarkan BI guna memudahkan kredit dan sebagainya. Saya pikir ini juga kemungkinan ada peningkatan kecil sekali untuk bunga kreditnya," tambahnya. (dtf)