Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Malang nian nasib Moli (2,5). Tercerabut dari habitatnya dan dipelihara warga sejak masih usia lima bulan. Bayi orangutan sumatra (Pongo abelii) berkelamin betina tersebut terkurung dalam kandang kotor bersama seemor monyet dan kesehatannya buruk. Diduga kuat induknya sudah dibunuh terlebih dahulu.
Moli diselamatkan tim Human-Orangutan Conflict Response (HOCRU) Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Center (YOSL-OIC), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Resort 12 Langsa dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Senin pagi (25/6/2018) dan tiba di Medan pada malam hari.
Koordinator lapangan HOCRU, Krisna, mengatakan, Moli diselamatkan dari Desa Gampong Baru, Kecamatan Idie Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Dikatakannya, orangutan ini dipelihara oleh warga setempat selama lebih kurang dua tahun. Saat ditemukan Moli berada di dalam kandang yang cukup kotor dan tinggal bersama seekor monyet.
Saat ditemukan kondisinya memprihatinkan. Di bagian kepala ditemukan penyakit kulit yang serius. Saat diambil dari lokasi, pemiliknya tidak di tempat. Sedangkan yang menyerahkan adalah penjaga orangutannya. Saat pengambilan pihaknya mengedepankan penyelamatan orangutannya.
Dilihat di lapangan, Moli mengalami malnutrisi dan kemungkinan cacingan. Pemilik Moli, kata Krisna, juga melakukan hal yang serupa dengan banyak pemelihara orangutan lainnya, tidak memberikan makanan yang sesuai dengan habitatnya. Saat diselamatkan, Moli diberi makan nasi dan ikan asin.
"Kalau orangutan yang dipelihara masyarakat tidak diberi makanan yang sesuai dengan yang di alam. Apa yang mereka makan biasanya itu yang diberikan ke orangutan. Seperti nasi dan ikan asin. Hanya sesekali diberi buah-buahan. Itu yang biasa kita temui di lapangan," katanya.
Azharudin, dari BKSDA Aceh Resort 12 Langsa, mengatakan, pihaknya mengetahui adanya pemeliharaan orangutan oleh masyarakat pada dua hari sebelumnya. Setalah dilakukan pengecekan di lapangan ternyata benar.
"Malam itu kita dapat informasi, pagi tadi kita cek kebenarannya. Sepertinya sudah lama dipelihara karena sudah jinak," ujarnya.
Manajer Communication OIC, Syufra Malina, mengatakan, Moli baru berusia 2,5 tahun dipelihara warga selama dua tahun. Menurutnya, bayi orangutan tidak akan lepas dari induknya. Selama ini, jika tim hanya menemukan bayinya saja, berarti antara induknya sudah dipisahkan.
"Beberapa kali kasus penyelamatan orangutan yang paling banyak kita selamatkan adalah pasangan ibu dan anaknya. Misalnya kita temukan hanya anaknya saja, bisa dipastikan induknya terbunuh," katanya.
Dikatakannya, selanjutnya Moli akan dibawa untuk direhabilitasi di Pusat Karantina Orangutan di Desa Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang.
Dia menambahkan, kasus seperti ini terus terjadi dari tahun ke tahun. Sejak 2012 pihaknya sudah merescue sebanyak 133 individu orangutan.
"Dihitung dari 2012 - 2017 ada 133 yang direscue. Rescue itu termasuk penyitaan dan translokasi. Penyitaan seperti sekarang kalau translokasi kita selamatkan di lapangan kemudian kita pindahkan ke daerah yang habitat yang di tngl. Tahun 2018 ada beberapa tapi belum direkap saja," katanya.