Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbinsisdaily.com - Banyumas - Massa Banser GP Ansor ramai-ramai menggerudug kantor DPC PDIP Banyumas. Mereka menyoal aksi sepihak tim bentukan PDIP yang dinilai menyinggung tradisi pengajian warga NU. Suasana memanas hingga ditengahi langsung oleh Kapolres setempat.
Pangkal soal ketegangan itu adalah kedatangan Satgas Anti Money Politic bentukan PDIP dalam pengajian di rumah warga Susukan, Sumbang, Banyumas, Senin (26/6) malam. Satgas mempersoalkan pemberian uang terhadap 9 peserta pengajian masing-masing Rp 20 ribu. Pemberian uang itu dinilai sebagai praktik politik uang, lalu dilaporkan ke Panwaslu.
Massa Banser tersinggung. Pertama, begi mereka adalah hal yang biasa dalam tradisi NU, peserta pengajian diberi bisyaroh (berkat/pemberian). Kedua, kedatangan satgas tersebut tanpa mengajak Panwaslu sehingga seolah-olah menjadi aksi sepihak.
"Bertindak sendiri di rumah orang, ada sesuatu yang kurang pas. Teman-teman langsung apel Banser, kalau saya tidak tahan akan lebih banyak (yang datang). Ini bukan bela membela tapi ini tradisi kita," kata Komandan Banser Banyumas, Andre Widiyanto, di lokasi, Selasa (26/6/20180).
Wakil Ketua Bidang Hukum dan Keamanan DPC PDIP Banyumas, Agus Priambodo, yang menemui massa Banser mengatakan pihaknya hanya ingin membantu agar hari tenang Pilkada tetap berjalan dengan baik. Pihaknya juga tidak bisa menentukan apakah temuan tersebut melanggar hukum atau tidak dan sudah diserahkan kepada Panwas.
Ketika situasi semakin memanas, Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, datang memediasi kedua kubu untuk mencari titik temu. Dalam dialog tersebut, akhirnya disepakati PDIP akan mencabut laporan dugaan money politik tersebut. Selain itu juga akan meminta maaf melalui media resmi atas viralnya video di media sosial.
Sedangkan pihak NU, sepakat mencabut laporannya atas tindakan Satgas Money Politic PDIP yang disebut melakukan persekusi.
Kapolres Banyumas mengatakan jika apa yang terjadi saat ini mempunyai dampak yang sangat luas, maka pihaknya datang mewakili negara dalam hal pengamanan. Apapun putusan yang diambil merupakan keputusan bersama-sama dari PDIP dan Banser.
"saya hadir disini tidak ada dipihak manapun, saya hadir mewakili negara dalam hal pengamanan. Rangkaian pesta demokrasi yang dijalani saat ini berjalan dengan aman dan damai, termasuk putusan dari PDIP ataupun dari Banser diharapkan sama-sama saling terima," ujarnya. dtc