Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi memutuskan memperpanjang masa tanggap darurat untuk penanganan korban banjir bandang. Perpanjangan itu dilakukan satu minggu ke depan atau hingga tanggal 6 Juli 2018.
"Kita akan perpanjang selama seminggu ke depan. Langsung segera saya tandatangani. Karena memang membutuhkan waktu yang lama untuk berbagai perbaikan dan bantuan lain," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, kepada detikcom, Jumat (29/6/2018).
Anas mengaku perpanjangan ini dilakukan setelah melihat kondisi di lapangan. Penanganan yang dibutuhkan di antaranya pengerukan dan pengangkutan lump
Dikatakan Mujiono, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Penetapan Ruang Banyuwangi, progress pekerjaan pengerukan dan pengangkutan material lumpur pasir kayu di jalan utama telah mencapai 75 persen dari target pekerjaan.
Pekerjaan ini merupakan prioritas, kata dia, mengingat banjir bandang di Alasmalang membawa banyak material lumpur dan material kayu serta batu yang membanjiri rumah warga. Sedimentasi berupa pasir dan tanah yang tertumpuk di kawasan ini juga diperkirakan mencapai 300 ribu meter kubik.
"Sudah 75 persen, terutama pekerjaan pengerukan dan pengangkutan material lumpur dan pasir kayu di jalan utama sekaligus yang ada di rumah warga dan di jalan-jalan lingkungan," kata Mujiono.
Data dari BPBD menyebutkan bahwa saat ini lebih dari 90 persen lumpur sudah berhasil dikeluarkan dari rumah warga. Dari 428 rumah yang kemasukan lumpur, tersisa hanya 20 rumah yang belum bisa ditempati. Selain itu, irigasi sekunder di Garit sudah teraliri air untuk mengairi sawah.
Mujiono menambahkan, mulai hari ini pekerjaan infrastruktur akan fokus pada normalisasi saluran drainase di tepi jalan dan perkampungan warga. Hari ini juga akan ada penyemprotan air ke rumah-rumah warga untuk menghilangkan bekas lumpur dan penyedotan lumpur di sumur warga.
"Seiring penanganan sarana dan prasarana terdampak, kami juga akan inventarisasi sarpras yang rusak. Untuk rumah yang rusak berat, pembangunannya untuk sementara menggunakan bantuan-bantuan material yang telah masuk ke posko. Nanti pengawasan pembangunan dari kami," pungkas Mujiono. (dtc)