Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara bekerja sama dengan RSUP H Adam Malik Medan mengirimkan satu unit kontainer peti es ke Rumah Sakit Pematang Raya di Kabupaten, Simalungun. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila jenazah korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba pada 18 Juni 2018 berhasil diangkat dari kedalaman 450 meter.
"Kondisi jenazah korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba beku. Jadi kalau berhasil diangkat, tentu perlu tempat untuk bisa membuat kondisi jenazah tetap dingin, makanya disediakan kontainer es berukuran besar. Peti esnya bantuan dari RSUP H Adam Mlik, sedangkan biaya pengiriman dibantu Pemprovsu," jelas Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (30/6/2018).
Kata dia, apabila korban KM Sinar Bangun berhasil diangkat, maka untuk menjaga kondisi suhu tubuh jenazah tetap dingin dibutuhkan peti es berukuran besar.
"Apabila korban berhasil diangkat, maka akan lebih dahulu dibawa ke RSUP H Adam Mlik untuk diautopsi. Makanya agar kondisi jenazah tidak busuk, makanya dikirimkan peti es," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala SAR Medan, Budiawan mengatakan kondisi jenazah atau mayat korban tenggelamnya KM Sinar Bangun masih utuh meski sudah lebih sepekan berada di dalam air.
Menurutnya, karakteristik Danau Toba berbeda. "Kedalaman 40 meter saja dingin, apalagi 450 meter, seperti freezer. Kalau ikan masuk freezer, kondisinya akan tetap utuh, sepeti itulah kira-kira kondisinya," ungkapnya.
Ia meminta dukungan serta doa dari keluarga korban seluruh masyarakat agar pihaknya segera menemukan alat yang bisa membantu proses evakuasi.
"Tim SAR fokus pada korban, semoga bisa kita temukan alatnya. Kalau bangkai KM Sinar Bangun belum tahu apakah ikut diangkat atau tidak," bebernya.